London (ANTARA News)- Televisi Iran menyiarkan gambar tiga dari 15 personil Angkatan Laut (AL) dan marinir Inggris, Jumat dan seorang di antaranya mengakui memasuki perairan Iran secara tidak sah dan meminta maaf kepada rakyat Iran. "Kami masuk tanpa izin. Sejak kami ditahan perlakuan terhadap kami bersahabat. Kami sama sekali tidak dianiaya," kata seorang dari mereka, yang bernama Nathan Thomas Summers, di televisi pemerintah itu. "Saya ingin meminta maaf karena memasuki perairan anda tanpa izin... Saya mohon maaf yang mendalam," katanya. "Mereka tampak segar bugar." Pernyataan itu dibuat saat Inggris mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan satu nota dari Teheran menyangkut konflik yang dimulai sepekan lalu ketika Iran menangkap para pelaut itu di Teluk. Iran mengatakan mereka berada di perairannya, sementara Inggris membantahnya. "Penggunaan sandera-sandera dalam masalah ini sama sekali salah, kejam dan tidak di tempatnya dalam peraturan internasional yang layak," kata satu sumber di kantor PM Inggris Tony Blair tentang siaran televisi itu seperti dilaporkan Reuters. Para menlu Uni Eropa mendukung London untuk melakukan tindakan mendesak Iran membebaskan 15 pelaut itu. Nota Iran, komunikasi tertulis pertama dari Teheran kepada Inggris menyangkut masalah itu, tampaknya mirip sebuah pernyataan yang digunakan untuk menyelesaikan pertikaian serupa tahun 2004 ketika Iran menangkap delapan tentara Inggris dan menahan mereka selama tiga hari. Satu sumber di kantor Blair mengatakan Inggris masih mempertimbangkan nota itu, setelah London gagal menjamin kecaman keras dari Dewan Keamanan PBB menyangkut penangkapan para pelaut itu. Inggris dan Iran terlibat sengketa menyangkut apakah 15 pelaut itu berada di perairan Iran atau Irak ketika ditangkap pasukan Pengawal Revolusi setelah menggeledah sebuah kapal dagang. London mengatakan, data satelit membuktikan penangkapan itu terjadi di perairan Irak, tapi Teheran miliki rekaman video dan petanya menunjukkan penangkapan itu terjadi di perairan Iran. Kantor Blair mengatakan Inggris akan menjawab nota itu secepat mungkin tapi terlalu cepat untuk mengatakan apakah itu akan membawa pada satu penyelesaian atas krisis itu. Kantor berita Iran IRNA, Jumat melaporkan isi dari surat itu, yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, yang kabarnya dikirim oleh Kemlu Iran ke Kedubes Inggris di Teheran. Surat itu mengatakan Iran: "...menegaskan menghormati peraturan-peraturan dan prinsip hukum internasional menyangkut kedaulatan dan keutuhan wilayah negara-negara, menekankan tanggungjawab pemerintah Inggris atas konsekuensi-konsekuensi pelanggaran seperti itu, dan meminta jaminan untuk mencegah agar tindakan seperti itu tidak terulang kembali. Surat itu tampaknya tidak menuntut permintaan maaf dari Inggris sementara sejumlah pejabat Iran sebelumnya menyerukannya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007