Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, memprediksi nilai ekspor industri mebel dan kayu olahan mampu mencapai 5 miliar dollar Amerika Serikat dalam lima tahun mendatang.

“Diprediksi nilai ekspor furnitur kayu dan rotan olahan dalam lima tahun kedepan mencapai 5 miliar dollar AS,” kata dia, di Jakarta, Kamis.

Menurut data Kementerian Perindustrian, perkembangan industri mebel nasional mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, di mana secara total, nilai ekspor mebel kayu dan rotan nasional mencapai 1,8 miliar dollar Amerika Serikat.

Angka itu meningkat menjadi 1,9 miliar dollar AS pada 2014 dan menjadi 2 miliar AS pada 2015.

Dia menekankan, dalam upaya mendorong pengembangan industri mebel dan kerajinan nasional, diperlukan sinergi kebijakan untuk mewujudkan Indonesia incorporated, khususnya di seluruh mata rantai industri furnitur dan kerajinan.

Selanjutnya, para pelaku industri mebel dan kerajinan dituntut harus memiliki militansi dan nasionalisme dalam artian ulet, tangguh dan pantang menyerah serta mengutamakan kepentingan nasional dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

“Selain itu, harmonisasi pelaku usaha hulu dan hilir yang didasari prinsip win-win juga penting dilakukan dalam kontekspenciptaan nilai tambah yang tinggi pada industri hilirnya,” ujarnya. 

Diharapkan upaya ini dapat ditransmisikan dalam bentuk harga pembelian yang menarik minat pelaku hulunya sehingga akan dapat menjamin ketersediaan bahan baku secara berkesinambungan.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016