Banda Aceh (ANTARA News) - Kapal pesiar berbendera Bahama berlabuh di Teluk Sabang Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang bagian dari agenda rutin pelayaran kapal tersebut. "Ini yang keempat kalinya kapal pesiar berlabuh di Teluk Sabang. Sepertinya ini sudah menjadi agenda rutin kapal tersebut," kata panitia penyambutan dari Pemerintah Kota Sabang, Ali Taufik, kepada ANTARA News yang menghubungi dari Banda Aceh, Jumat. Dia mengatakan, pada masa konflik bersenjata di Aceh kapal pesiar itu tiga kali berlabuh di Teluk Sabang dan pada masa darurat militer sekitar 2003 mencoba masuk untuk keempat kalinya namun tidak memperoleh izin. Dia mengatakan, kapal pesiar yang mempekerjakan 300 Anak Buah Kapal (ABK) itu membawa 500 penumpang dijadwalkan berlabuh di Teluk Sabang selama enam jam hingga pukul 18.00 WIB. Menurut dia, kedatangan kapal pesiar yang berlayar dari Pelabuhan Belawan, Medan itu disambut pengalungan bunga dan tarian serta sambutan Walikota Sabang Munawarliza Zainal. Dermaga Lanal Sabang yang hanya memiliki panjang sekitar 180 meter menyebabkan Kapal pesiar Marxim Gorkiy yang memiliki panjang badan sekitar 197 meter tidak dapat merapat dan terpaksa melempar jangkar di Teluk Sabang. Karena tidak dapat merapat ke dermaga, ratusan penumpang kapal yang sebagian besar berasal dari Jerman yang ingin berpesiar ke Kota Sabang harus menggunakan tiga unit sekoci kecil yang disiapkan oleh pihak kapal yang mampu mengangkut sebanyak 30 orang. "Sebagian besar penumpang kapal berkeliling Kota Sabang menggunakan becak dan angkutan umum, selain itu mereka terkonsentrasi di daerah Sumur Tiga yang memiliki pantai yang bagus dan hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari Kota Sabang," katanya. Baik pemerintah dan masyarakat Sabang telah siap menyambut kedatangan kapal yang dengan menghimbau pihak pedagang untuk mempercepat membuka toko guna mengantisipasi kebutuhan souvenir para turis, selain itu juga untuk mengubah budaya masyarakat Sabang yang menutup toko pada siang hari. "Menurut informasi setelah pukul 18.00 WIB kapal ini melanjutkan perjalannya ke Kolombo," demikian Ali Taufik. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007