Denasar (ANTARA News) - Berbagai daerah di Bali, termasuk Kabupaten Tabanan yang dikenal sebagai lumbung padi Pulau Dewata, kini mulai panen padi dengan hasil produksi cukup bagus. Dari pemantauan ANTARA News hingga beberapa daerah di Kabupaten Jemberana, wilayah paling barat "Pulau Wisata Internasional" ini, Sabtu, terlihat ratusan buruh tani sibuk memanen padi. Mereka memanen padi dengan cara membabat batang padi bagian pangkal, untuk kemudian ditumpuk. Setelah selesai membabat batang padi, para buruh memulai aksi merontokkan bulir-bulir padi dengan cara membanting/digebukkan ke tatanan bilah bambu yang dipasang miring. Seperti lazimnya, di daerah wisata ini umumnya panen padi unggul, seperti jenis IR, yang berlangsung per areal subak atau kelompok tani. Dalam satu daerah, seperti di Sandat, Kabupaten Jemberana, terlihat panen padi berlangsung dalam satu hamparan, sementara hamparan padi lainnya bulir padinya terlihat masih hijau, bahkan ada yang baru proses pembuahan. Menurut beberapa buruh pemanen padi di Sandat, di wilayah ini sistem tanam dan panen padi sudah biasa berlangsung secara bergelombang. Tetapi dalam satu subak akan tanam dan panen bersamaan. Warno, buruh pemanen padi asal Banyuwangi, Jatim, menyatakan bahwa dilihat dari untaian bulir-bulir padi yang syarat, hasil panenannya akan cukup bagus. "Mungkin satu hektar bisa berkisar 6-7 ton. Tanaman padi musim ini terlihat cukup bagus," ucapnya seraya menunjuk hamparan padi menguning yang hendak dipanennya. Menurut data Dinas Pertanian setempat, Tabanan yang memiliki dua wilayah topografis, pegunungan dan pantai, memiliki luas areal persawahan sekitar 23 ribu hektar, yang merupakan terluas dibanding kabupaten lain di Bali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, produksi padi di wilayah propinsi ini tahun 2007 diperkirakan sekitar 793 ribu ton gabah kering giling (GKG). Turun antara 5-6 persen dibandingkan tahun 2006 yang berdasarkan data sementara hampir mencapai 841 ribu ton.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007