Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan masih akan melakukan kajian terkait rencana penerapan sistem full day school atau perpanjangan waktu sekolah yang diusulkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Sistem full day school itu kan baru diusulkan, baru rencana akan diterapkan. Oleh karena itu, sekarang kami pelajari saja mengenai penerapannya di Jakarta," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Mengenai rencana pemberlakuan sistem full day school tersebut, terutama di wilayah DKI Jakarta, menurut dia, masih terdapat beberapa hambatan, diantaranya jumlah gedung sekolah yang masih kurang.

"Sebetulnya tidak ada masalah kalau sistem full day school itu diterapkan. Hanya saja, kesulitan kami adalah sampai dengan saat ini, masih ada gedung sekolah yang digunakan oleh dua sekolah yang berbeda," ujar Basuki.

Pada dasarnya, dia menuturkan Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh apabila memang nantinya waktu belajar di sekolah, terutama tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diperpanjang.

Meskipun demikian, dia mengaku masih belum mengetahui apakah kebijakan tersebut akan cocok diterapkan di Jakarta atau tidak. Sehingga, harus dilakukan kajian terlebih dahulu secara mendalam.

"Saya tidak tahu kebijakan ini cocok atau tidak untuk wilayah Jakarta. Kira-kira sekolah mana saja yang siap untuk diterapkan kebijakan ini. Makanya, saya tunggu hasil kajian saja. Intinya, semuanya harus dipersiapkan," ungkap Basuki.

Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengusulkan rencana penerapan sistem full day school untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta yang bertujuan agar anak tidak sendirian di rumah ketika orang tuanya masih bekerja.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016