Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa berpeluang membuat rekor baru atau berada pada 'jalur hijau'. "Indeks masih berpotensi berada pada jalur hijau karena sentimen yang ada belum mengarah dapat menekan indeks," kata Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA, Selasa. Menurut Luki, laju inflasi Maret yang rendah dan kecenderungan turunnya BI-rate akan segera memicu bergeraknya sektor riil. Selain itu, lanjutnya, kondisi bursa regional yang posisif juga akan mendorong perdagangan saham di BEJ. Analis ini memperkirakan saham sektor pertambangan, perbankan dan telekomunikasi akan kembali memimpin naiknya indeks BEJ. "Naiknya harga komoditi di pasar global akan mendorong harga saham sektor pertambangan, serta telekomunikasi kembali ke jalurnya akan mengangkat indeks hari ini," tambahnya. Pada awal perdagangan, IHSG menguat 13,980 poin atau 0,76 persen menjadi 1.863,364, sedangkan LQ45 melangkah 3,679 poin atau 0,93 persen ke posisi 399,367. Penguatan indeks dipimpin oleh saham sektor Aneka Tambang (ANTM), Bank BRI (BBRI), Telkom (TLKM) dan Tambang Timah (TINS). ANTM menguat Rp150 menjadi Rp12.050, BBRI terangkat Rp100 ke posisi Rp5.300, TLKM terdorong Rp100 ke level Rp10.000 dan TINS melonjak Rp250 ke posisi Rp12.350. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007