New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia melonjak pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mencerna pernyataan terbaru dari menteri energi Saudi tentang kemungkinan tindakan yang akan diambil untuk menstabilkan pasar.

Harga minyak naik tajam setelah Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan produsen-produsen dapat mengambil tindakan untuk membantu menyeimbangkan pasar minyak global.

Pernyataan itu membuat harga naik lebih dari empat persen di New York. Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah 1,78 dolar AS menjadi menetap di 43,49 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah kehilangan lebih dari satu dolar sehari sebelumnya.

Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik 1,99 dolar AS menjadi ditutup pada 46,04 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Menurut Khalid, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) maupun non-anggota akan membahas situasi pasar, termasuk tindakan yang mungkin diperlukan untuk menstabilkan harga, selama pertemuan informal pada 26-28 September di Aljazair.

Awal pekan ini, OPEC mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa anggota kelompok itu "dalam pembahasan tentang cara dan sarana untuk membantu memulihkan stabilitas dan kemantapan pasar minyak."

"Perekonomian negara-negara konsumen minyak utama diharapkan akan meningkat yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan minyak di kuartal mendatang ... harga minyak akan meningkat selama bagian akhir 2016," kata Mohammed bin Saleh Al-Sada, meneri energi dan industri Qatar dan presiden kelompok itu saat ini, dalam pernyataannya.

(A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016