Jakarta (ANTARA News) - Puluhan Pengurus Besar (PB) induk organisasi cabang olahraga di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat masing-masing menerima bantuan senilai Rp130 juta dari Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) untuk pengelolaan organisasi selama setahun. "Bantuan untuk setahun itu diserahkan sepenuhnya kepada Pengurus Besar (PB) atau Pengurus Pusat (PP) setiap cabang olahraga yang berada di bawah KONI untuk mengelola dan mengatur jalannya organisasi masing-masing," kata Deputi Peningkatan Prestasi dan Iptek Olahraga Menegpora, Hari Setiono, di Jakarta, Selasa. Cabang olahraga yang masih bermasalah dalam pengorganisasiannya seperti Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PHSI) -- yang keanggotaannya di KONI dicoret -- tidak mendapat bantuan tersebut. Di hadapan sejumlah perwakilan PB dan PP, Hari juga menjanjikan akan memberi bantuan dalam bentuk lainnya bagi induk organisasi yang menunjukkan peningkatan prestasi. "Khusus bagi PB dan PP yang peningkatan prestasinya tampak, tidak tertutup kemungkinan ada bantuan dalam bentuk lain seperti mengirim atlet ke luar negeri atau mengikuti konferensi di luar negeri," katanya. Bantuan sebesar Rp130 juta itu terdiri atas Rp7,5 juta per bulan selama 12 bulan ditambah Rp40 juta untuk menyelenggarakan kejuaraan nasional (kejurnas) masing-masing Rp20 juta setiap kejurnas. Selain itu, setiap cabang yang masuk dalam keanggotaan induk organisasi internasional mendapat tambahan bantuan sebesar lima juta rupiah untuk iuran keanggotaan dalam organisasi internasional tersebut. "Bantuan itu dulu diberikan melalui KONI Pusat setiap bulan, sekarang dialihkan ke Kementrian Menegpora dan diserahkan langsung untuk setahun. Tujuannya agar ada keterikatan dengan pemerintah," katanya. Menanggapi nilai bantuan itu, Wakil Sekjen PBB Pelti Ferry Raturandang mengatakan meski bantuan tersebut jauh dari cukup untuk mengelola organisasi dan menggelar kejurnas, pihaknya tetap menerimanya dengan senang hati. "Namanya juga bantuan, berapapun besarnya ya kami terima saja," katanya yang menyatakan setiap tahun menggelar sekitar 60 turnamen nasional dan internasional. Ia mengatakan bantuan Rp40 juta untuk menyelenggarakan dua kali kejurnas masih jauh dari cukup. "Biasanya untuk sekali kejurnas sedikitnya dibutuhkan Rp100 juta," kata Ferry dan menambahkan bahwa untuk operasioal PBB Pelti membutuhkan sekitar Rp800 juta per tahun. Senada dengan Ferry, Sekjen PBB Pordasi Umbu S Samapatty menyayangkan diberikannya bantuan yang sama besar untuk setiap induk organisasi. "Kebutuhan setiap PB dan PP itu berbeda-beda, sehingga seyogyanya diberikan sesuai dengan kebutuhan," katanya. Umbu juga menyesalkan sikap Hari yang langsung meninggalkan tempat usai menyampaikan bantuan. "Kami `kan bukan orang yang meminta-minta, seharusnya ada rasa saling menghargai," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007