Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berpendapat, di beberapa wilayah strategis dan padat penduduk di provinsi ini sudah saatnya dipasang kamera pengintai tersembunyi. "Apalagi akhir-akhir ini DIY sering diterpa isu ancaman bom terorisme seperti melalui situs resmi milik pemprov, dan disebutkan pula daerah ini menjadi tempat persembunyian teroris," kata Sultan HB X seusai menerima kunjungan Kapolda DIY Brigjen Pol Drs AR Harry Anwar SH di Kepatihan Yogyakarta, Selasa. Menurut gubernur, untuk pemasangan kamera seperti itu perlu dibuat `cetak biru`-nya tentang lokasi yang perlu atau mendesak dipasangi fasilitas tersebut. "Namun, untuk pemasangan kamera tersebut agar efektif, lebih dulu perlu dikaji dan dipersiapkan secara mendalam, jangan hanya asal pasang," kata Sultan yang merasa prihatin dengan adanya penangkapan tersangka teroris di DIY. Sementara itu, untuk mengkoordinir masalah keamanan, termasuk isu terorisme di DIY, ia bersama Kapolda DIY sepakat untuk melakukan rapat koordinasi keamanan yang diikuti seluruh jajaran pemprov di Mapolda DIY pada 13 April nanti. Ketika ditanya materi rakor tersebut, Sultan HB X mengatakan materinya tergantung Kapolda. "Apalagi kita tidak mengetahui persis berbagai rentetan kejadian terorisme di daerah ini," kata dia. Menurutnya, rakor ini rencananya berkelanjutan, yakni setelah jajaran pejabat pempov DIY, akan disusul rakor jajaran pejabat pemerintah kabupaten dan kota seluruh provinsi ini. Gubernur DIY meminta masyarakat tetap waspada dan tidak lengah, meskipun keamanan di provinsi ini terus ditingkatkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007