Honiara (ANTARA News) - Satu gempa besar dan tsunami yang mengguncang Kepulauan Solomon menyebabkan 24 tewas dan lebih dari 5.400 kehilangan tempat tinggal, kata kepala penanggulangan bencana, Selasa. Di saat jumlah korban tewas diperkirakan semakin banyak dan kerugian keseluruhan dari bencana belum diumumkan, seorang pejabat mengemukakan bahwa berdasarkan petunjuk awal, jumlah tewas tidak akan melonjak. "Jumlah yang tewas dari berbagai laporan yang belum dikonfirmasi kini mencapai 24, sedangkan rumah hancur 916 dan 5.409 orang kehilangan tempat tinggal," kata wakil direktur Kantor Penanggulangan Darurat, Janet Batee, kepada AFP. "Mereka yang hilang menjadi perhatian utama kami, tapi kami belum memeriksa data tersebut," kata Batee, setelah polisi mengemukakan 13 desa hancur dan banyak orang yang belum diketahui nasibnya. Batee mengemukakan sebagian besar korban tewas maupun kehilangan tempat tinggal adalah dari satu kota tujuan wisata selam, Gizo, di mana para saksi menyebut ombak setinggi 5 meter menyapu tempat itu. Para pejabat mengemukakan, sulitnya komunikasi darat menyebabkan tim pemeriksa bencana belum mencapai lokasi seperti pulau Choiseul, untuk memastikan besarnya bencana yang terjadi. "Kemungkinan jumlah korban tidak mencapai ratusan jiwa karena untungnya, (tsunami), terjadi siang dan banyak orang segera mengambil langkah-langkah yang seharusnya setelah merasakan gempa," kata Batee. Wakil Komisioner Kepolisian Solomon, Peter Marshall, sebelumnya mengemukakan dia mengkhawatirkan jumlah korban pada Selasa akan bertambah seiring tibanya regu penolong di lokasi yang terletak di barat negara tersebut. "Saya khawatir jumlah korban hari ini akan bertambah setelah petugas kami mencapai berbagai lokasi," katanya. Dia mengemukakan "masih banyak" orang yang belum ditemukan akibat bencana yang terjadi Senin tersebut, di mana desa-desa hancur total di provinsi Barat setelah terjadi gempa yang menyebabkan gelombang pasang. Pers Australia melaporkan ratusan orang kemungkinan hilang setelah kota Gizo diporakporandakan oleh gempa yang titik pusatnya hanya berjarak 40 kilometer, disusul gelombang pasang. Gizo adalah kota tepi pantai dengan penduduk sekitar 20 ribu orang dan terkenal dengan kegiatan selam.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007