New York (ANTARA News) - Saham-saham AS berakhir lebih tinggi setelah bergerak dalam kisaran ketat Kamis (18/8) sementara para investor terus mencerna risalah pertemuan Federal Reserve Amerika Serikat pada Juli.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 23,76 poin atau 0,13 persen menjadi ditutup pada 18.597,70. Indeks S&P 500 naik 4,80 poin atau 0,22 persen menjadi berakhir di 2.187,02, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 11,49 poin atau 0,22 persen menjadi 5.240,15.

Menurut risalah yang dirilis pada Rabu, beberapa pembuat kebijakan Federal Reserve percaya kenaikan suku bunga AS diperlukan segera meski ada kesepakatan umum bahwa lebih banyak data dibutuhkan sebelum mengambil langkah tersebut.

"Alasan paling menarik untuk berpikir bahwa kenaikan (suku bunga) berikutnya bisa di September adalah perpecahan menjadi tiga kubu di kalangan peserta FOMC: mereka yang tidak siap menaikkan suku, mereka yang siap, dan mereka yang berpikir waktunya segera," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial.

Sementara itu, Presiden The Federal Reserve New York William Dudley dilaporkan mengatakan dalam pidato Kamis, dua laporan pekerjaan lalu "membantu meredakan kekhawatiran yang muncul awal tahun ini bahwa pertumbuhan pekerjaan terhenti. Sebenarnya, laporan ini memperkuat pandangan saya bahwa kondisi pasar tenaga kerja terus membaik."

Berlanjutnya pemulihan kembali harga minyak juga memberikan beberapa dorongan naik bagi pasar saham.

Harga minyak menguat untuk sesi keenam berturut-turut pada Kamis, dengan minyak mentah Brent menembus 50 dolar AS per barel karena pelemahan greenback membuat minyak dalam denominasi dolar lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 13 Agustus, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman mencapai 262.000, penurunan 4.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya sebesar 266.000 menurut data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang dikutip kantor berita Xinhua. (Uu.A026)

Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2016