Jakarta (ANTARA News) - Pembinaan komponen cadangan dan sipil mendapat perhatian serius dari TNI AL.





“Penggunaan komponen pertahanan bagi sipil pada masa perang dan damai harus diberikan pemahaman yang sebaik-baiknya. minimal pada masa damai mereka sebagai penguatan, misalnya memberi informasi ada pelanggaran di laut dan sebagainya,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi.




Dia katakan itu seusai serah terima jabatan panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat TNI AL, dari Laksamana Muda TNI Siwi kepada Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, serta panglima Komando Lintas Laut Militer TNI AL, dari Laksamana Muda TNI Aan Kurnia kepada Laksamana Pertama TNI I Gusti Wijamahaadi.




Upacara serah terima kedua pucuk pimpinan komando utama TNI AL yang juga menjadi organ gelaran kekuatan panglima TNI itu di Markas Komando Lintas Laut Militer TNI AL, di Tanjungpriok, Jakarta Utara, Jumat. 




Supandi memberi penekanan tentang medan penugasan kedua pejabat baru itu. Selat Malaka, sebagai misal, merupakan rute perdagangan, ekonomi, dan politik internasional yang harus dijamin keamanannya. Juga di sana ada kehidupan pesisir masyarakat yang harus diperhatikan agar tetap bisa berlangsung secara baik. 




Komando Lintas Laut Militer TNI AL, kata dia, memiliki kedudukan sebagai pendukung operasi militer TNI AL dan TNI yang harus selalu dipelihara dan ditingkatkan kesiapsiagaannya. 




Sedangkan komponen cadangan dan komponen pendukung, kata dia, diatur dalam UU Nomor 3/2002 tentang Pertahanan Negara. TNI sebagai komponen utama, sedangkan sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi adalah komponen cadangan dan komponen pendukung. 




“Konsep ini sebetulnya bukan barang baru ya. Indonesia pernah menerapkan ini pada Operasi Mandala pada 1962, juga di Sulawesi Utara, dan lain-lain,” kata Supandi. 




Penerjemahan lapangannya, kata dia memberi contoh, instalasi pipa-pipa di pelabuhan yang harus cocok dengan kepentingan bekal ulang kapal-kapal perang TNI AL. Juga struktur geladak kapal-kapal agar bisa dipergunakan untuk kepentingan perang, dan lain sebagainya. 




Secara terpisah, Kurnia menyatakan, “Kampanye tentang komponen cadangan dan pendukung ini akan kami lakukan. Sesuai dengan bidang tugas kami, minimal kami kampanyekan tentang keselamatan pelayaran. Saya tidak ingin lagi dengar ada kecelakaan laut fatal hanya karena pemahaman tentang ini tidak benar,” kata dia. 

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2016