Bogor (ANTARA News) - Setelah memulai pembahasan lanjutan sejak pukul 09.00 WIB, Rabu pagi, para anggota delegasi "Konferensi Internasional Pemimpin Umat Islam Untuk Rekonsiliasi Irak" di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat (Jabar), melaksanakan rehat. Rehat sejenak yang berlangsung mulai pukul 13.45 WIB itu diisi dengan mengelilingi lingkungan Istana Kepresidenan Bogor, yang bersebelahan dengan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (PKT-KRB), yang dikelola Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu. Tim Liputan ANTARA melaporkan delegasi ulama yang berasal dari 10 negara, yakni Iran, Yordania, Libanon, Malaysia, Mesir, Pakistan, Suriah, Turki -- yang tokohnya yakni Ekmeleddine Ihsanoglu saat ini menjabat Sekjen OKI (Organisasi Konferensi Islam)--, Arab Saudi dan tuan rumah Indonesia, berkeliling menggunakan mobil. Istana Bogor, dalam beberapa waktu terakhir ini sering dipakai untuk acara besar, sejak pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS), George W Bush dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 20 Desember 2006. Setelah pertemuan "Konferensi Internasional Pemimpin Umat Islam Untuk Rekonsiliasi Irak" selama dua hari (3-4/4) 2007, Istana Bogor pada akhir April mendatang dijadwalkan juga akan dipakai sebagai tempat untuk pertemuan pemimpin Hamas dan badan Eropa pada akhir April 2007. "Pada akhir bulan (April) ini, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah pertemuan antara pemimpin Hamas dan badan Eropa di Istana Bogor," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya di Konferensi Internasional Para Pemimpin Islam Untuk Rekonsiliasi Irak, di Istana Bogor, Selasa (3/4) malam. Awal tahun ini Pemerintah RI menyatakan rencananya untuk menjadi tuan rumah pertemuan antara tokoh-tokoh Hamas dengan individu-individu dari Uni Eropa dan AS, sebagai bagian dari upaya untuk mendorong negara-negara Barat menerima pemerintah persatuan Palestina. Hal tersebut dilakukan karena pemerintah RI merasa perlu menjembatani agar pihak Barat dapat menerima pemerintah persatuan Palestina yang baru, karena Hamas sebagai kekuatan politik yang berhasil dalam pemilu secara adil, damai dan demokratis tidak dapat diabaikan. Dalam jadwal yang diperoleh, setelah beristirahat sejenak, anggota delegasi dalam konferensi itu akan melanjutkan pembahasan pada pukul 15.00 WIB. Konferensi itu, dijadwalkan akan ditutup oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla pada pukul 17.00 WIB, Rabu petang, dimana sebelum itu akan diadakan konferensi pers oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007