Beijing (ANTARA News) - China, Selasa, melarang wartawan dan perusahaan suratkabar meminta uang sebagai imbalan pemuatan berita menyusul tewasnya seorang wartawan yang mencoba memeras pemilik tambang tiga bulan lalu. "Biro suratkabar di daerah dan pewartanya tidak boleh terlibat pemerasan dengan mengancam mengungkap berita di balik berita," ungkap imbauan Pengaturan Pers dan Penerbitan sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua. Pada Januari, Lan Chengzhang, pewarta di Shanxi bagi "China Trade News", yang berkantor pusat di Beijing, meninggal di rumahsakit akibat luka di kepala setelah diserang delapan orang, yang dibayar pemilik tambang gelap. Penyelidikan menyimpulkan bahwa Lan, yang tidak punya kartu pers nasional dan tidak punya pengalaman, mencoba memeras uang dari pemilik tambang itu. Enam orang didakwa sebagai pelaku pemukulan dalam perkara mengundang kemarahan di seluruh negeri itu.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007