Brisbane (ANTARA News) - Krisis kemanusiaan akibat aksi brutal militer Israel di Jalur Gaza sejak 27 Desember 2008 tidak hanya telah memicu gelombang demonstrasi anti-Israel di berbagai kota utama di Australia, tetapi juga mendorong Federasi Dewan Islam negara itu (AFIC) membuka dompet bantuan untuk rakyat Palestina. Dalam suratnya yang ditujukan kepada seluruh komunitas Muslim, masjid, pusat Islam, dan imam di Australia yang diperoleh ANTARA di Brisbane, Rabu, Presiden AFIC, Ikebal Adam Patel, meminta warga Muslim negara itu menyalurkan bantuan dana kemanusiaan bagi rakyat Palestina. "Mari kita tunjukkan kewajiban kemanusiaan dan agama kita untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina," katanya. Bagi warga Muslim yang menyalurkan bantuannya ke "AFIC Fund for Palestine Relief" dengan rekening "AFIC Refugee & Humanitarian Account" (Westpac Bank BSB 032010, A/C 218472), pihaknya akan mengirim seluruh dana yang terkumpul ke lembaga bantuan kemanusiaan di Gaza, katanya. Sebelumnya, AFIC juga pernah menyalurkan obat-obatan dan peralatan medis bagi rakyat Palestina yang menjadi korban kekerasan militer Israel, kata Patel. Selain AFIC, Organisasi Kemanusiaan Muslim, "Human Appeal International" (HAI) Australia, juga membuka program bantuan darurat untuk Palestina yang diberi nama "Gaza Appeal". Organisasi kemanusiaan yang berkantor pusat di Sydney dan Melbourne itu mengimbau umat Islam Australia agar menyalurkan donasinya baik secara "online" maupun datang langsung ke kantor HAI di Jalan Haldon, Lakemba, New South Wales 2195, dan Jalan Sydney 149, Coburg, Victoria 3058. Di seluruh Australia, terdapat lebih dari 340 ribu orang Islam. Mereka berasal dari beragam bangsa. Dalam 12 hari serangan militer Israel di Jalur Gaza, lebih dari 600 orang, termasuk anak-anak, tewas dan ribuan orang lainnya luka-luka. Konflik Israel-Hamas kembali terjadi menyusul bubarnya kesepakatan gencatan senjata enam bulan yang berakhir 19 Desember. Para pejuang Palestina di wilayah Jalur Gaza yang dikuasai Hamas menyerang wilayah selatan Israel dengan tembakan roket dan mortar. (*)  

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2009