Kudus (ANTARA News) - Sebanyak 72 atlet bulu tangkis tersingkir dalam babak final audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dan hanya menyisakan 63 atlet yang akan bersaing untuk lolos ke babak karantina.

"Sebanyak 63 pemain yang dinyatakan lolos tersebut, akan menjalani pertandingan terakhir hari ini (4/9) sebelum dipilih pemain yang layak mengikuti proses uji fisik selama masa karantina selama sepekan," kata, Manajer Tim Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum Fung Permadi di Kudus, Minggu.

Untuk peserta yang tersingkir, kata dia, harus pulang lebih awal dengan membawa pengalaman berharga bertanding di tahap Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.

Terhadap peserta yang belum berhasil, diminta tidak putus asa dan tetap terus berlatih.

Dari 63 pemain yang tersisa, terdiri dari 14 peserta U-13 putri, 11 peserta U-15 putri, 30 peserta U-13 putra, dan delapan peserta U-15 putra.

Peserta yang dinyatakan lolos, katanya, akan menjalani babak karantina selama sepekan yang dimulai tanggal 5-11 September 2016.

"Mereka yang lolos uji dari masa karantina dan tes fisik yang akan dinyatakan diterima di PB Djarum dan berpeluang menjadi bintang bulu tangkis Indonesia masa depan," ujarnya.

Rio Alvansyah, salah satu peserta yang lolos mengaku, bahagia bisa bertahan hingga babak penentuan karantina.

"Mudah-mudahan saya bisa mengeluarkan kemampuan terbaik agar bisa lolos babak karantina," ujar Rio asal Pekanbaru, Riau.

Adapun jumlah peserta yang mengikuti babak final, sebanyak 135 orang yang merupakan pemenang dan peraih super tiket dari audisi umum yang sebelumnya yang digelar di sembilan kota.

Awalnya, diumumkan peserta yang lolos ke final audisi sebanyak 143 orang, namun yang melakukan registrasi hanya 135 orang.

Dari 135 pebulutangkis muda tersebut, terbagi sebanyak 49 peserta U-13 putra, 26 peserta U-13 putri, 35 peserta U-15 putra, dan 24 peserta U-15 putri.

Sementara dari hasil audisi yang digelar di Kabupaten Kudus, terdapat 18 peserta yang lolos dari 883 peserta dari berbagai daerah di Tanah Air.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016