Lebak, Banten (ANTARA News) - Sebanyak 60 persen dari sekia 4.000 penumpang per hari yang naik Kereta Api (KA) di Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tidak berkarcis, dan mereka hanya membayar ongkos di atas KA berharga lebih murah dari nilai karcis resmi. Kebiasaan penumpang KA tidak membeli karcis di loket tersebut, tentu merugikan pihak pengelola kereta api cukup besar, sehingga kami melakukan penjagaan ketat, kata Kepala Tata Usaha Stasiun KA Rangkasbitung, Lebak, Supriatin, Minggu. "Dengan cara mengintensifkan keamanan dalam stasiun serta mengoptimalkan operasi inspeksi mendadak (Sidak), ternyata mampu menaikkan omzet pendapatan hingga 40 persen dari sebelumnya 20 persen," ujarnya. Ia menjelaskan, sebagian besar penumpang yang tidak memiliki karcis tersebut disebabkan selain kurangnya kesadaraan masyarakat, juga kebiasaan buruk masyarakat membayar uang recehan di atas KA kepada kondektur dengan harga di bawah tarif resmi. "Semestinya, karcis resmi jurusan Rangkasbitung - Jakarta Rp2.000/penumpang, namun kalau dipungut di atas KA hanya Rp1.000/penumpang, dan yang berbuat demikian adalah penumpang tetap," ujarnya. Sarana transportasi KA Jurusan Rangkasbitung - Jakarta - Merak (PP) sejak zaman Belanda hingga kini masih tetap menjadi tumpuan masyarakat Lebak, khususnya para pedagang dan karyawan yang bekerja di Jakarta. "Setiap hari gerbong KA selalu disesaki para pedagang, pegawai serta buruh yang hendak bekerja ke Jakarta. Celakanya mereka itu mayoritas penumpang yang enggan membeli karcis," ujarnya. Akibat rendahnya jumlah penumpang yang membeli karcis, menurut dia, menyebabkan omzet pendapatan stasiun KA Rangkasbitung hanya antara Rp3 juta sampai Rp4 juta/hari. Padahal kalau semua penumpang membeli karcis, pendapatan bisa mencapai Rp10 juta perhari. Ia menyebutkan, karcis untuk jurusan Rangkasbitung-Jakarta Rp2.000 dan Rangkasbitung - Merak Rp4.000. Frekuensi keberangkatan pulang pergi mulai pukul 04.10 WIB sampai Pukul 15.33 WIB. Sebanyak delapan KA jurusan Rangkasbitung-Jakarta dan dua kali jurusan Rangkasbitung-Merak. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007