Jakarta (ANTARA News) 6/9 (Antara) - Program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) di Metro Utara, Lampung mampu meningkatkan produktivitas pertanian sehingga bisa memberikan kesejahteraan kepada petani.

"Terbukti dengan program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi atau GP3K telah meningkatkan produktivitas hasil pertanian dari yang rata-rata sebelumnya 5,8 ton per hektare meningkat menjadi 6,6 ton per hektare," kata Direktur PT Pemasaran Pupuk Indonesia Koeshartono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hal itu disampaikan terkait panen raya GP3K yang digelar PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak usaha PT Pupuk Sriwidjaja di Desa karang Rejo, Metro Utara Lampung, Selasa (6/9).

Program GP3K di Metro lampung Raya yang dirintis sejak tahun 2011 bertujuan untuk menyosialisasikan hasil dari penggunaan pemupukan berimbang kepada petani.

Luas sentra persawahan yang dijadikan area panen raya jenis padi Ciherang ini 105,5 hektare dari total luas lahan Kota Metro sebesar 2.018 hektare.

Saat ini sudah ada 12 desa di Kota Metro yang bergabung dalam GP3K dengan jumlah peserta sebanyak 289 petani dan desa yang belum tergabung akan menjadi target binaan PT Pupuk Sriwidjaja selanjutnya.

"Kami berharap dengan adanya peningkatan hasil panen dalam program ini, akan memicu kelompok tani lainnya tertarik untuk menjadi peserta GP3K," katanya.

Secara nasional, PT Pupuk Indonesia telah mengelola 1.380.000 hektare lahan untuk program GP3K yang dijalankan oleh tiap anak perusahaannya.

Dari luasan lahan tersebut, sebesar 77 persen diantarany telah ditanami dan 64 persen telah dipanen. Hasil GP3K Pupuk Indonesia secara nasional menunjukan adanya peningkatan hasil panen sebesar rata-rata 0,8 ton per hektar, dari 5,8 per hektare menjadi 6,6 ton per hektare.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2016