Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Telecom Tbk mulai memasuki bisnis layanan data dan Internet dengan meluncurkan produk bernama Wimode, dengan target sampai akhir tahun bisa meraih 310.000 pelanggan atau 10 persen dari pelanggan Esia di Jakarta, Jawa Barat dan Banten pada saat ini. "Saat ini pelanggan di Jakarta, Jawa Barat dan Banten sebanyak 3,1 juta, dari jumlah itu kita targetkan 10 persennya bisa menjadi pelanggan Wimode," kata Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk, Anindya Bakrie, di Jakarta, Senin. Untuk pendapatan dari layanan data, lanjut Anindya, perseroan menargetkan bisa meraih 5-18 persen per bulan dari total ARPU (average revenue per user) yang dicapai BTEL. Sampai akhir tahun 2006 ARPU BTEL mencapai Rp70 ribu per bulan. "Minimal 5-18 persen dari ARPU akan disumbang oleh layanan data," katanya. Menurut Anindya untuk mengembangkan layanan data Wimode ini tidak diperlukan dana investasi yang cukup besar, karena sejalan dengan pengembangan BTS (Base Transceiver Station) yang dilakukan oleh perseroan. "Praktis layanan data ini tidak memerlukan data yang cukup besar, karena tidak perlu membangun BTS khusus," ujarnya. Saat ini, kata Anindya, jumlah BTS yang ada di Jakarta menncapai 408 unit, sampai akhir tahun ini dia menargetkan bisa membangun 1200 BTS di 34 kota di Indonesia. "Kita targetkan tahun ini kita akan ekspansi di 34 kota di Indonesia, jumlah BTS yang akan kita bangun mencapai 1200 BTS," tambahnya. Untuk 2007 BTEL telah menganggarkan belanja modal sebesar 220 juta dolar AS, dengan proporsi sekitar 60 persen untuk pembiayaan infrastruktur, backbone transmisi jaringan dan membangun sistem IT, serta 40 persen sisanya untuk peralatan jaringan (Mobile Switching Center/MSC, Base Station Controller/BSC, dan Base Transceiver Station/BTS). Di tahun 2007, BTEL merencanakan untuk menggelar sekitar 800 BTS baru dan membangun beberapa MSC. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007