Jakarta (ANTARA News) - Naiknya saham sektor pertambangan dan perbankan angkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa untuk mencatat rekor tertingginya. IHSG ditutup naik 11,736 poin atau 0,61 persen berada pada level tertinggi baru di 1.925,471. Rekor sebelumnya dibuat pada 4 April 2007 lalu di posisi 1.922,051 , sedangkan indeks LQ45 menguat 3,212 poin atau 0,78 persen ke level 414,737 yang juga merupakan rekor terbarunya. Volume perdagangan mencapai 1,872 miliar saham dengan nilai Rp2,559 triliun dari 37.240 kali transaksi. Analis Riset PT Reliance Sekuritas Muhammad Karim kepada ANTARA News, Selasa, mengatakan bahwa penguatan indeks dipimpin oleh naiknya saham-saham sektor pertambangan seperti Antam (ANTM), Tambang Timah (TINS) dan sektor perbankan, yakni Bank Mandiri (BMRI) dan Bank BRI (BBRI). "Naiknya harga komoditi masih menjadi pemicu utama naiknya sektor pertambangan," katanya. Karim juga menyebutkan rencana `stock split` (pemecahan nilai nominal) saham ANTM juga memicu kenaikan harganya. Sementara sektor perbankan, lanjutnya, dipicu oleh turunnya harga minyak mentah dunia. "Turunnya harga minyak ini ini telah mendorong sektor perbankan," tegasnya. Karim mengungkapkan bahwa dengan turunnya harga minyak diperkirakan akan menekan inflasi yang pada ujungnya tingkat suku bunga akan bertahan pada kisaran rendah. Harga minyak turun dari sekitar 68 dollar AS per barrel pada pekan lalu menjadi kisaran 61 dollar AS per barrel pada pekan ini. Pada perdagangan Selasa ini pergerakan saham cukup berimbang, dimana saham yang naik sebanyak 85 jenis, yang turun 83 dan 61 bergerak mendatar. Kenaikan indeks ini dipimpin menguatnya saham ANTM, TINS, BMRI, BBRI ditambah oleh saham unggulan lainnya seperti Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Telkom (TLKM). Saham ANTM naik Rp500 menjadi Rp15.200, TINS menguat Rp1.350 ke level Rp14.000, BMRI terangkat Rp75 ke harga Rp2.800, BBRI terangkat Rp150 ke harga Rp5.650, PGAS terangkat Rp100 ke posisi Rp10.400 dan TLKM terdorong Rp100 ke Rp10.300. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007