Jakarta (ANTARA News) - Industri pupuk yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI) meminta harga gas sebesar 2 hingga 4 dollar AS per MMBTU sesuai dengan mayoritas harga di dunia.

"Kami minta harga gas untuk industri pupuk disesuaikan dengan harga gas di dunia, karena harga 2-4 dollar AS itu sesuai dengan nilai keekonomian," kata Sekjen APPI Dadang Heru Kodri di Jakarta, Kamis.

Dadang memaparkan, harga gas untuk pupuk di Indonesia saat ini sebesar 6,26 dollar AS per MMBTU dinilai lebih mahal dari Malaysia yang harganya mencapai 4 dollar AS per MMBTU dan Timur Tengah yang harganya 3 dollar AS per MMBTU.

Menurut Dadang, dengan harga 2-4 dollar AS per MMBTU, maka subsidi pemerintah untuk pupuk diprediksi akan lebih optimal, mengingat porsi biaya gas sekitar 72 persen dari total biaya produksi pupuk.

Selain itu, Dadang juga meyakini, akan lebih banyak investasi baru yang masuk di bidang industri petrokimia dan ekspansi oleh pabrik pupuk.

"Otomatis itu banyak yang masuk. Misalnya di Bintuni saja, Ferrostaal Indonesia sampai sekarang belum masuk. Itu karena harga gas," ungkap Dadang.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016