Biak, Papua (ANTARA News) - Warga Kampung Manggoswan, Distrik Kepulauan Aururi, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, masih menunggu investor untuk membeli rumput laut hasil usaha mereka saat ini minimal sebanyak satu ton. Kepala Unit Pelayanan Pengembangan Budidaya Rumput Laut Dinas Perikanan Kabupaten Supiori, Chris Wader, di Biak, Rabu, mengakui bahwa potensi budidaya rumput laut yang dikelola kelompok nelayan di sejumlah kampung, Kabupaten Supiori sudah mulai dipanen untuk dijual kepada mitra binaan Departemen Kelautan dan Perikanan PT Arui Piseris. "Pengembangan budidaya rumput laut tahun 2006 lalu di Kabupaten Supiori telah memperlihatkan hasil yang nyata, dan hingga saat ini sudah terkumpul paling kurang satu ton jenis chotoni," katanya. Ia menyebutkan, program budidaya rumput laut di Kabupaten Supiori yang dikembangkan Dinas Perikanan Supiori punya prospek bagus sehingga perlu terus dikelola apalgi didukung dengan kondisi alam perairan laut wilayah itu yang kondusif. Perhatian Dinas Perikanan Kabupaten Supiori terhadap budidaya rumput laut, menurut Wader, sangat besar, hal ini terbukti pada tahun anggaran 2006 disediakan anggaran sebesar Rp2,4 miliar untuk membantu 66 kelompok petani rumput laut. "Panen satu ton rumput laut yang dilakukan warga sangat bagus, ya ke depan program ini akan ditangani secara lebih serius dan lebih profesional," katanya. Dia mengatakan, untuk tahun 2007 ini Pemkab Supiori melalui Dinas Perikanan menyediakan dana pembinaan petani rumput laut sebesar Rp1 miliar lebih untuk 35 kelompok yang tersebar di Kampung Insobabi sebanyak 20 sedangkan Sawendi 15 kelompok. Sebanyak 35 kelompok yang diidentifikasi untuk mendapatkan bantuan pengelolaan budidaya rumput laut itu saat ini sedang dalam tahapan verifikasi dari tim khusus yang dibentuk Dinas Perikanan setempat. Luas area budidaya rumput laut yang akan digarap pada tahun 2007 ini mencapai sekitar 10 hingga 15 hektare. "Saya berharap setelah tuntas verifikasi yang dilakukan tim, maka program pembudidayaan rumput laut tahun 2007 sudah dapat digulirkan," katanya menambahkan. (*) (T.M039/B/P007/P007) 11-04-2007 16:50:13 NNNN

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007