Sidoarjo (ANTARA News)- Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jatim, mulai Rabu (11/4) pukul 12.00 WIB ditutup total dari dua arah, karena adanya pekerjaan pengurukan pasir batu (sirtu) terhadap jalan berlubang akibat tergenang air lumpur Lapindo. Kasatlantas Polres Sidoarjo, AKP Andi Yudianto di Sidoarjo, mengatakan, Jalan Raya Porong rusak dan berlubang antara 50-100 ccentimeter di jalur arah Surabaya tersebut telah mengakibatkan tergulingnya sekitar 11 truk. Padahal, Jalan Raya Porong kini menjadi jalan utama satu-satu yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo ke berbagai kota dan daerah di Jatim Tengah maupun Timur hingga Pulau Bali, setelah jalan tol ruas Porong-Gempol "ditenggelamkan" lumpur Lapindo. Selama perbaikan, arus lalu lintas dari Malang/Pasuruan ke Surabaya dilewatkan jalur alternatif, yakni Japanan - Watukosek - Mojosari. Sementara itu, perbaikan jalan dimulai dari kawasan Tugu Kuning Siring sampai "entrance" tol Porong dan ditargetkan akan selesai hari ini juga. Untuk jalur Surabaya ke Malang/Pasuruan, saat ini kondisinya semakin parah, karena genangan air lumpur Lapindo masih setinggi 5-10 centimeter. Guna memudahkan pengguna jalan, Satlantas Polres Sidoarjo membagikan brosur peta jalur alternatif untuk menghindari kemacetan Jalan Raya Porong serta berkordinasi dengan Dishub Jatim dan Sidoarjo memasang rambu lalu lintas di jalur alternatif, yakni Bundaran Waru-Krian-Mojosari-Japanan, Tol Waru-exit Sidoarjo-Wonoayu-Krian-Mojosari-Japanan serta Bundaran Waru-Sidoarjo- Tanggulangin-Tulangan-Pabrik Kertas Pakerin-Mojosari-Japanan. Sedangkan pipa gas Pertamina di kilmeter 37 dan 38 yang sempat ditinggikan, pada pukul 11.00 WIB kembali melengkung hingga 25 derajat. Kejadian itu diketahui oleh Petugas Pengawas Keselamatan Lumpur PT Fergaco Indonesia, Abdul Latief. Walaupun pipa sudah tidak difungsikan selama sepekan, kejadian ini tetap dilaporkan ke Pertamina untuk menghindari adanya ledakan, karena masih ada sisa gas di dalam pipa. Kondisi pipa hingga kini belum dilakukan perbaikan. Jika hal ini tidak segera dilakukan perbaikan, dikuatirkan akan terjadi ledakan yang berasal dari sisa gas di dalam pipa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007