Madiun, Jawa Timur (ANTARA News) - PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) membidik pasar Sri Lanka. BUMN ini mengikuti tender pengadaan kereta api untuk negara di kawasan Asia Selatan tersebut.

"Saat ini PT INKA sedang mengikuti tender kereta api di negara Sri Lanka. Selain itu untuk pasar ekspor kami juga sedang mengikuti tender di negara Bangladesh," ujar Senior Manager Secretary, Public Relations, dan CSR PT INKA (Persero), Cholik Mochamad Zam Zam, di Madiun, Selasa

Menurut dia, tender di Sri Lanka itu untuk pemesanan kereta api penumpang. Hanya saja PT INKA belum tahu jenis yang diinginkan calon pemesan.

"Tendernya sama untuk kereta api penumpang. Hanya saja apa jenis kereta dan berapa besaran nilai kontrak yang ditenderkan, saya belum ditembusi," kata dia.

Kemungkinan pesaing dalam tender itu adalah India, mengingat selama ini kebutuhan kereta api di Sri Lanka dipenuhi negara itu. Hasil tender akan diketahui pada November ini.  

Selain Sri Lanka, saat ini PT INKA juga sedang mengikuti tender tahap kedua dengan negara Bangladesh untuk pemesanan sebanyak 250 kereta api jenis penumpang.

"Untuk yang Bangladesh, Insya Allah bisa dimenangkan oleh PT INKA. Hal itu mengingat negara Bangladesh sangat puas dengan pengerjaan 150 kereta api penumpang jenis BG dan WG pesanan tahap pertama yang telah berhasil diselesaikan lebih cepat dari batas akhir kontrak," kata dia.

Adapun nilai kontrak untuk pengerjaan 150 kereta api penumpang pada tahap pertama yang telah diselesaikan mencapai hampir Rp900 miliar. Sedangkan nilai kontrak pengerjaan 250 unit kereta penumpang yang sedang dijajaki tendernya mencapai sekitar Rp1,2 triliun.

Dia menambahkan, selain menjajaki Sri Lanka dan Bangladesh, terdapat sejumlah pasar ekspor yang telah dipenuhi PT INKA (Persero). Di antaranya Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Australia, dan kawasan Afrika Utara.

"Hal itu membuktikan dengan dukungan penuh dari pemerintah, PT INKA mampu bersaing di pasar luar negeri," katanya. 

Pewarta: Louis Stevani
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016