Jakarta (ANTARA News) - Sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk meninggalkan karir militer dan terjun ke dunia politik sebagai calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono berupaya keras mendapatkan jawaban terbaik. 

Selain berkontemplasi hingga shalat istikharah agar ditunjukkan pilihan yang benar, Agus berdiskusi dengan istrinya Annisa Pohan.

Restu sang istri tidak serta merta didapat. Gadis Sampul 1997 ini mengajukan dua pertanyaan pada Agus sebelum memutuskan untuk mendukung keputusan suami.

Dalam konferensi pers di hadapan media di Cibubur, Jawa Barat, Senin, Agus membeberkan alasannya pindah haluan menjadi politisi.

Meski berat karena harus meninggalkan karir militer yang telah dijalani selama 16 tahun, dia percaya ini adalah suratan takdir.

Ketika berada di Darwin, Australia untuk memimpin pasukan, Agus mendapat kabar bahwa PPP, PKB dan PAN ingin mengusungnya menjadi calon gubernur DKI Jakarta.

Menurut pengakuan Agus, kabar itu disampaikan kedua orangtuanya lewat sambungan telepon dengan “berat hati” karena ini menyangkut “jalur hidup” putranya. 

“Ini adalah pertanyaan yang harus kamu pikirkan betul-betul. Pikiran dengan matang walaupun waktunya tidak banyak,” Agus mengutip perkataan orangtuanya. 

Saat itu pria 38 tahun ini bersyukur telah hidup sebagai prajurit sehingga terbiasa mengambil keputusan saat situasi genting.

Tantangan untuk mengabdi pada bangsa dan negara di jalur nonmiliter sempat membuatnya gundah. Namun, pada akhirnya dia mengambil risiko itu setelah berkontemplasi. Meski dia anak baru di dunia politik, Agus optimistis pengalamannya di dunia militer bisa membantunya berkecimpung sebagai politisi.

“Jadi saya anggap saya tidak berangkat dari nol banget.”

Dugaan bahwa keputusan mengejutkan itu dilatarbelakangi paksaan orangtua dibantah mentah-mentah olehnya. 

“Pak SBY sama sekali tidak pada keluar kata-kata Agus… AHY. Malah dia kaget (ketika tiga parpol itu ingin mencalonkan Agus),” katanya.

Agus juga menepis anggapan dia banting setir karena karir militernya mentok. Menurut Agus, dia salah satu tentara yang mendapat kesempatan baik untuk berkembang. Dia juga punya prospek baik di dunia militer.

“Tentara jatuh bangun itu biasa, itu tugas kita. Isu itu tidak benar,” kata pria yang menganggap SBY sebagai mentor politik.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016