Batam (ANTARA News) - Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) menyatakan Indonesia di urutan pertama negara penghasil atau produsen ekstasi di dunia. "Indonesia selain `surga` peredaran berbagai jenis narkotika juga produsen ekstasi terbesar di dunia," kata Direktur IV Narkoba Bareskrim Polri, AKBP Dedi Permana, di Batam, Kamis. Ia mengatakan, selain Indonesia, negara produsen ekstasi berkategori besar adalah Jerman, Belanda dan India yang sekaligus pemasok beberapa negara. "Walaupun baku pembuatan ekstasi harus diimpor dari luar negeri, sindikat internasional tetap memilih Indonesia tempat memproduksi ekstasi," katanya. Produsen ekstasi di wilayah Indonesia menjadi pemasok ke hampir seluruh negara, padahal sebelumnya Indonesia hanya dikenal sebagai penghasil ganja kualitas terbaik di dunia. Menurut dia, peringkat pertama kini disandang Indonesia setelah beberapa waktu silam di Tangerang terkuak pabrik pencetak ekstasi dengan produksi 11 juta pil. Diakuinya, karena prekursor (bahan kimia yang menjadi bahan baku shabu dan ekstasi) hanya diatur dengan keputusan setingkat menteri maka belum ada hukuman penjara yang bisa membuat jera para pelaku. Seharusnya pemerintah mengaturnya dalam bentuk undang-undang sehingga pelaku dapat dijera dengan hukuman yang lebih berat. Belum ada UU Prekursor sehingga pelaku dengan sangat mudah keluar masuk Indonesia tanpa pengawasan ketat dan karenanya sindikat memilih Indonesia tempat berinvestasi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007