Pangandaran (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendorong percepatan perbaikan Jembatan Putrapinggan di Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, yang ambles pada Minggu (9/10) malam akibat luapan air dari Sungai Ciputrapinggan.

"Pemprov Jabar mendorong percepatan perbaikan jembatan tersebut dan jalan ambles di Blok Katapang, Purwaharja, di Kota Banjar, Jawa Barat karena jalan tersebut menjadi penghubung jalur darat antara Jawa Barat dengan Jawa Timur," kata Ahmad Heryawan, usai meninjau Jembatan Putrapinggan, Selasa.

Aher berharap perbaikan jembatan tersebut dan jalan ambles di Blok Katapang, Kota Banjar, diharapkan masuk dalam APBN Tahun 2017.

"Upaya sementara itu adalah dengan membangun jembatan sementara dan jangka panjangnya mudah-mudahan di anggaran pemerintah pusat yakni APBN 2017 ada untuk Jembatan Putrapinggan ini," kata dia.

Perbaikan dua infrastruktur tersebut sangat penting karena memiliki peran penting seperti jalan ambles Blok Katapang, di Kota Banjar tersebut menjadi jalur penghubung antara Jabar dan Jateng.

"Jadi ini sangat penting, Insha Allah kita akan koordinasi dengan pemerintah pusat," kata Aher.

Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M Guntoro mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jalan Raya Banjar-Jateng yang ambles di Blok Katapang, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar akan ditangani langsung oleh Kementerian karena merupakan jalur nasional.

"Begitu juga dengan Jembatan Putrapinggan di Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Jadi Jalan di Katapang, Kota Banjar ini tidak akan menggunakan jembatan darurat setengah melengkung. Tapi akan menggunakan baja bergelombang. Pengerjaannya akan memakan waktu satu bulan," kata Guntoro.

Ia menuturkan pemasangan jembatan box dengan konstruksi baja bergelombang di Blok Katapang, Kota Banjar, sifatnya semi permanen namun dinilai cukup kuat daripada menggunakan jembatan darurat.

Menurut dia, biaya yang diperlukan untuk membangun kembali jalan yang ambles itu diperkirakan akan menghabiskan anggaran Rp1,6 miliar.

"Karena kapasitasnya agak berbeda, ke depan memang harus ada pengurangan muatan. Arus jalannya di alihkan. Jadi yang muatan banyak mohon maklum dialihkan," kata Guntoro.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2016