Jakarta (ANTARA News) - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan, India tetap menjadi mitra strategis bagi Rusia dan kedua negara telah membuat kemajuan di semua bidang atas dasar tradisi persahabatan yang kuat, saling percaya dan menghormati.

"Rusia dan India adalah dua negara bersahabat dalam memastikan keamanan strategis dan stabilitas, dan membangun tatanan dunia yang adil. Kami bekerja sama dalam organisasi multilateral terkemuka seperti BRICS, G20, dan PBB," kata Putin, seperti yang dikutip Kantor Berita Sputnik dan media IANS India, Kamis.

Putin akan menghadiri KTT BRICS yang dijadwalkan 15-16 mendatang di Goa, India.

BRICS adalah akronim dari lima negara yang bergabung dalam sebuah asosiasi negara dengan ekonomi utama di dunia, yaitu Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

Menurut Putin, sektor energi memainkan peran penting dalam perdagangan dan kerja sama ekonomi antara Rusia dan India.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Kudankulam adalah proyek jangka panjang terbesar dan pada Agustus 2016 lalu, Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi telah melakukan serah terima unit pertama Kudankulam PLTN kepada India.

"Kami juga mendukung inisiatif yang diajukan pimpinan India di bidang-bidang seperti kerja sama di bidang pertanian, transportasi kereta api, olahraga, pariwisata dan bangunan kontak orang-ke-orang," katanya.

Perusahaan terkenal Rusia, di antaranya SilovyeMashiny, Gazprom, Stroytransgaz, Novolipetsk Steel (NLMK), Uralmashzavod, SIBUR Holding, Mechel, KAMAZ dan banyak lainnya, juga sudah beroperasi di pasar India.

Kerja sama di bidang keuangan dan perbankan yang melibatkan antara lain, VTB Bank dan Sberbank Rusia, menurut Putin sudah memperlihatkan kemajuan dan hal itu membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan Rusia melihat prospek nyata dan daya tarik yang tinggi dari pasar India.

Di bidang militar, Rusia dan India juga sudah memperlihatkan kerja sama secara aktif, termasuk pasukan langsung peralatan canggih dan peralatan militer dari Rusia, serta penelitian bersama untuk memproduksi barang keperluan militer.

Selama kunjungannya ke India, Putin menyampaikan harapannya agar kunjungan tersebut akan memberikan momentum baru untuk perdagangan dan ekonomi hubungan bilateral, mengingat bahwa perusahaan dari kedua negara tertarik dalam melaksanakan proyek-proyek baru yang saling menguntungkan.

Investasi kumulatif Rusia di India tercatat berjumlah sekitar 4 miliar dolar AS, sementara kegiatan bisnis India di Rusia dua kali lebih banyak, yaitu sekitar 8 miliar dolar AS.

"Saya yakin bahwa Rusia dan India dapat mendorong investasi bilateral. Untuk merangsang saling investasi, kami berencana untuk mendiskusikan dengan mitra kami di India untuk kemungkinan memperbarui perjanjian bilateral untuk promosi dan perlindungan investasi," kata Putin.

Mengomentari KTT BRICS, Putin menyatakan bahwa lima negara telah secara konsisten menegaskan kembali komitmen mereka pada prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan mempromosikan peran sentral PBB.

"Negara kami menolak kebijakan tekanan koersif dan pelanggaran atas kedaulatan negara-negara lain. Kami mengambil sikap yang sama pada isu-isu internasional yang mendesak, termasuk krisis Suriah dan penyelesaian Timur Tengah," katanya.

Secara tradisional, para pemimpin BRICS telah mengidentifikasi tujuan pembangunan jangka pendek untuk memperkuat kemitraan strategis antara negara-negara anggota di berbagai bidang sampai saat ini, terdapat lebih dari 30 format kerja sama antar lembaga di bidang politik, ekonomi, kemanusiaan, keamanan dan penegakan hukum.

"Saya yakin bahwa KTT di Goa yang akan diselenggarakan di bawah slogan kontinuitas dan inovasi, akan sangat bermanfaat. Kami bertekad untuk bekerja sama dalam memerangi terorisme, perdagangan narkoba dan korupsi. Kami juga akan memberikan kontribusi untuk menyelesaikan konflik dan menjamin keamanan informasi internasional," kata Putin 

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016