Berlin (ANTARA News)- Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afghanistan, Tom Koenigs, dalam satu wawancara yang disiarkan Jumat mendesak semua kekuatan di Afghanistan termasuk Taliban menghentikan pertumpahan darah di negara itu . "Jika menginginkan ada satu peluang bagi perdamaian, kita harus berunding dengan siapapun termasuk para penjahat perang. Tujuannya adalah untuk menstabilkan Afghanistan," kata Koenigs kepada suratkabar Jerman Berliner Zeitung. Ia mengatakan ini termausk Taliban, yang ia sebut sebagai "satu gerakan yang termasuk teroris dan menggunakan metode-metode teroris tapi juga memiliki satu landasan politik." Koenigs mengatakan gerakan Islam garis keras itu juga terdiri "para pejuang muda yang sering hanya membutuhkan uang" dan "orang-orang yang merasa didiskriminasi oleh para pejabat pemerintah yang korup atau partisan " serta para pedagang obat bius dan kelompok garis keras Muslim. "Gagasan bahwa anda harus membunuh mereka semua untuk memenangkan konflik adalah omongkosong," katanya. "Tentu saja harus ada perundingan dengan berbagai kelompok. Jawaban untuk konflik itu tidak dapat hanya didasarkan pada militer atau kebijakan pembangunan tapi harus merupakan politik yang menyeluruh." Ia mengatakan PBB sedang berusaha untuk mengintegrasikan semua kelompok yang terlibat konflik dengan satu gencatan senjata yang dirundingkan. "Pada akhirnya , rekonsiliasi akan datang dari rakyat Afghanistan sendiri," katanya. Kurt Beck, pemimpin Partai Demokrat Sosial Jerman, bagian dari koalisi kanan tengah yang berkuasa Kanselir Angela Merkel, baru-baru ini menyerukan dialog dengan kelompok "Taliban yang moderat" dengan tujuan mengakhiri pertumpahan darah di Afghanistan. Menlu Afghanistan Rangeen Dadfar Spaanta menolak usulan itu, dan mengatakan bahwa tidak ada Taliban moderat. Pasukan yang dipimpin NATO sedang menghadapi pemberontakan paling keras Taliban sejak kelompok garis keras Islam digulingkan karena menampung pemimpi Al Qaeda, Osama bin Laden Desember 2001. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007