Jakarta (ANTARA News) - Sidang pleno Konferensi-Lokakarya Nasional Pendididikan Jurnalisme yang berlangsung di Yogyakarta pada 13-15 April 2007 menyepakati untuk mengembangkan kurikulum dan sistem pembelajaran pendidikan jurnalisme berbasis kompetensi dengan membentuk Asosiasi Pendidikan Jurnalisme Indonesia. "Dengan demikian, diharapkan nantinya para lulusan pendidikan jurnalisme dapat mendemonstrasikan kompetensi yang dikuasainya secara spesifik, konkrit dan terukur. Hal ini dimaksudkan agar kualitas jurnalis yang mengisi media di Indonesia dapat ditingkatkan, serta akuntabel," kata Ketua Panita Konferensi-Lokakarya, DR Zulkarimein Nasution, kepada ANTARA News, Senin. Ia menambahkan, perumusan lebih lanjut standar kompetensi dan penjabaran kurikulum pendidikan jurnalisme sebagai acuan bersama dalam mendidik para calon jurnalis akan diupayakan untuk segera terwujud. "Untuk itu konferensi merekomendasikan membentuk asosiasi. Hasil lain dari konferensi-lokakarya tersebut adalah kesepakatan untuk membentuk Asosiasi Pendidikan Jurnalisme Indonesia (APJ Indonesia) sebagai wadah berhimpunnya jurusan, program studi, konsentrasi jurnalisme di seluruh perguruan tinggi di Indonesia," kata Zulkarimein yang juga dosen di Fisip UI. Kesepakatan tersebut, menurut dia, dinyatakan dalam satu deklarasi yang ditandatangani oleh seluruh peserta konferensi, Minggu pagi. Organisasi itu bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan jurnalisme di tanah air. Selain itu, menurut Zulkarimein, diharapkan pula terjalinnya kerjasama antar jurusan dan program studi jurnalisme dalam berbagai bidang kegiatan akademik dan profesi jurnalisme. Konferensi tersebut juga menetapkan lima formatur yang terdiri atas Zulkarimein Nasution sebagai Ketua Asosiasi/formatur beserta anggota formatur, yaitu Hasan Bahanan, M. Ridlo Eisy, Nunuk Parwati dan Retno Dyah Kusumastuti. Tim itu diberi waktu satu bulan untuk menyusun kepengurusan lengkap asosiasi itui. Konferensi dan lokakarya yang berlangsung di Yogyakarta itu diselenggarakan bersama oleh Program S1 Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), UNESCO Kantor Jakarta, Dewan Pers dan Serikat Penerbit Suratkabar (SPS). (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007