Singapura (ANTARA News) - Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sektor ritel Asia Pasifik (Aspas) kemungkinan akan menanamkan modal lebih dari 240 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk Teknologi Informasi (TI) pada 2007, demikian info dari perusahaan intelijen pasar, Senin. Negara-negara kunci yang diperkirakan akan mendorong belanja itu adalah Australia, China, India, Korea Selatan dan Taiwan dengan total nilai penanaman modal mencapai lebih dari 14 persen dari 2006, kata Access Markets International (AMI) Partners. "Sementara belanja TI UKM ritel di pasar yang sedang tumbuh, seperti India, Indonesia, Filipina dan Vietnam ditetapkan akan tumbuh lebih dari 15 persen `year on year` pada 2007, belanja di pasar yang telah matang seperti Australia dan Singapura akan tumbuh kurang dari 10 persen," catat The Business Times mengutip Nishant Dave, Direktur Riset AMI untuk kawasan itu. AMI yang berbasis di AS itu menetapkan UKM sebagai perusahaan komersial dengan karyawan di bawah 1.000. Perusahaan lebih jauh membagi mereka mejadi bisnis kecil dengan karyawan lebih dari 99 dan bisnis menengah dengan karyawan dari 100 hingga 999. Hampir 150.000 UKM ritel baru di kawasan itu di luar Jepang berencana untuk investasi di bidang infrastruktur komputer pribadi (Personal Computer/PC) dasar pada tahun ini, catat AMI, seperti dikutip Kantor Berita Jerman (DPA). "Kedua jenis perusahaan akan menghadapi ancaman yang mengganggu model bisnis mereka dari peritel yang lebih besar yang akan memaksa mereka untuk menemukan mereka kembali dalam menggunakan IT sebagai pembeda daya saing," kata Dave. Penyimpanan dan keamanan akan menjadi kategori belanja TI yang tumbuh tercepat di antara perusahaan pasar menegah ritel, yang tumbuh lebih dari 20 persen "year on year". (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007