Brussels (ANTARA News) - Komisi Eropa mengutarakan kekhawatiran mereka atas kontroversi yang mengelilingi Presiden Bank Dunia, Paul Wolfowitz, dan berharap skandal cintanya tidak akan mengganggu rencana untuk meningkatkan kerjasama di antara kedua lembaga pemberi bantuan itu. Wolfowitz sendiri telah menolak untuk mundur atas promosi yang diberikannya pada kekasihnya, meski ada kekhawatiran di antara anggota Bank Dunia bahwa skandal itu akan mencederai citra sebagai institusi yang keras terhadap korupsi dan kolusi, serta nepotisme. "Kami sangat khawatir dengan institusi ini, kami khawatir dengan tuduhan ini dan tentu kami akan memonitornya," kata juru bicara Komisi Bantuan Uni Eropa (EU), Louis Michel. Ia menimpali, "Kami berharap ini dapat diselesaikan dengan cara semestinya. Kami juga berharap ini tidak akan mempengaruhi kerja sama yang sedang meningkat dan penting terutama bagi negara berkembang, dan terlebih lagi bagi Afrika." Dia mengatakan, dirinya baru melakukan pertemuan dengan Wolfowitz di Washington DC, AS, dan telah mengkonfirmasi rencana kedua lembaga itu untuk mengkaji bagaimana aktivitas mereka dapat lebih terkoordinasi sehingga bantuan yang diberi lebih besar dan lebih efisien. EU menyebut diri mereka sebagai lembaga pemberi bantuan terbesar di dunia, dengan 27 negara anggota dan total bantuan 59 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2005 serta sumbangan 10 miliar dolar AS dari Komisi EU untuk pembiayaan EU. Wolfowitz berada dalam tekanan ketika memberi promosi "yang mahal" bagi kekasihnya, Shaha Riza, sebelum Riza dipindahtugaskan dari Bank Dunia ke Deplu AS. Beberapa negara Eropa telah mengutarakan kekhawatiran mereka atas affair itu, namun belum ada yang secara resmi meminta pengunduran diri Wolfowitz, yang memperoleh dukungan penuh dari pemerintahan Bush, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007