Sidoarjo (ANTARA News) - Luberan lumpur panas Lapindo Brantas Inc, Selasa mulai meluas ke sebelah utara-barat pusat semburan lumpur, tepatnya ke Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jatim, sehingga sebanyak 400 jiwa atau 107 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi di Balai Desa setempat. Informasi yang dihimpun ANTARA News menyebutkan, dari 400 jiwa itu, 28 diantaranya anak-anak, dua ibu hamil dan lima orang ibu menyusui. Mereka merupakan warga RT7/RW2 Desa Ketapang, yang sekitar 30 rumahnya sudah mulai tergenang lumpur setinggi mata kaki orang dewasa, dan sebagian besar lagi rumhanya hampir diluberi lumpur tersebut. Nur Khofifah, satu diantara warga Ketapang yang mengungsi waktu ditemui di Balai Desa Ketapang mengatakan, ratusan warga mengungsi sejak Senin (16/4) pukul 22.00 WIB, ketika itu warga sangat panik, karena lumpur perlahan-lahan mulai mendekati rumah warga. "Kejadian ini mengingatkannya pada peristiwa meledaknya pipa gas 22 Nopember 2006 lalu. Saat itu warga juga panik dan berusaha mengungsi," katanya. Sementara itu Sekretaris Desa Ketapang Usman Cholik mengatakan, warga yang mengungsi ditampung di Balai Desa Ketapang dan tidak akan dipindahkan ke Pasar Baru Porong sesuai permintaan mereka. Hal itu, karena warga khawatir perabotan yang masih ditinggal di rumah dijarah orang. "Selain itu, mereka bisa mengawasi lebih dekat para kepala keluarga yang rata-rata bekerja sekaligus tidak khawatir meninggalkan anak dan istrinya saat ditinggal bekerja di luar," katanya. Ia mengaku belum bisa mengetahui sampai kapan warga RT7 ini tinggal di Balai Desa Ketapang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007