Jakarta (ANTARA News) - Chief Marketing Officer Vivo Mobile Indonesia, Keny Chandra, mengungkapkan bahwa seri X smartphone Vivo belum masuk ke Indonesia karena harganya yang cukup tinggi.

Brand smartphone asal China, Vivo, meluncurkan X7 di China pada Juni. Perangkat tersebut dibandrol dengan harga 438 dolar AS atau sekitar Rp 5.694.000. "Seri X untuk sementara ini mungkin masih belum. Ada rencana (membawa seri X), tapi kalaupun masuk itu saat di mana brand kami sudah siap benar, soalnya seri X sendiri harganya 5 juta ke atas, jadi memang kami planing dulu, branding dulu," kata Keny kepada ANTARA News ditemui usai peluncuran Y55 di Jakarta, Kamis.

Saat ditanya kemungkinan untuk membawa seri X pada tahun depan, Keny menjawab "kita lihat dulu saja saat itu di China lagi ada seri X apa, kalau mau masuk mungkin paling cepat tahun depan, paling lama tunggu kabar selanjutnya." Lebih lanjut, Keny mengatakan bahwa Vivo tengah mengamati pasar untuk melihat kisaran harga yang dapat diterima pasar Indonesia. Untuk saat ini, Vivo fokus menghadirkan perangkat mid range karena, menurut Keny, pasar yang sedang tumbuh adalah pasar menengah.

Mensasar pasar menengah, hari ini Vivo baru saja meluncurkan Y55 di pasar Indonesia yang ditawarkan dengan harga Rp 2.499.000. Selain Y55, Vivo telah menghadirkan Y51 dan V3 di pasar Indonesia.

Terkait program pemerintah yang mendorong vendor untuk menghadirkan smartphone 4G murah di bawah Rp 1 juta, Keny mengatakan bahwa Vivo belum memliki rencana untuk mengikuti program pemerintah tersebut.

"Saat ini kami masih jajali harga di atas 1 juta. Kami terendah di Rp 1.499.000," ujar Keny.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016