Bogor (ANTARA News) - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengajak semua pihak untuk menjadikan agama landasan untuk melakukan hal-hal positif bukan untuk hal-hal negatif yang menegasikan sisi lain manusia.

"Jadikan agama apakah melalui budaya, ekonomi, hukum dan politik sebagai landasan untuk mewujudkan hal-hal yang positif, memanusiakan manusia. Bukan justru menegasikan sisi kemanusian kita sendiri," kata Lukman saat membuka Kemah Pemuda Lintas Agama, di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

Lukman menyebutkan, agama tidak boleh dijadikan landasan untuk saling menghujat, mencela dan mencerca antara umat manusia. Tetapi agama untuk hal-hal positif menjaga kerukunan dan kedamaian.

Ia menyebutkan, masyarakat Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius, selalu menjadikan agama sebagai dasar dalam menjalankan keseharian.

"Menjadi sebuah tantangan ke depan, agar masyarakat Indonesia tidak terjebak memisahkan agama dalam keseharian, karena itu mengingkari jati diri Indonesia sebagai bangsa religius yang tidak lepas dari nilai agama," katanya.

Ia mengatakan, agama digunakan untuk promotif, bukan konfrontatif. Memanusiakan manusia, yang harus dikembangkan oleh masyarakat saat ini, dari pada menggunakan agama untuk dijadikan dasar menilai tindakan orang lain kepada diri sendiri.

"Sebaiknya jadikan agama dasar untuk bertindak kepada orang lain," katanya.

Menurutnya, jika agama dijadikan sebagai dasar menilai perilaku orang lain kepada diri sendiri, maka akan menimbulkan ancaman potensi konflik yang sangat besar terjadi di masyarakat.

"Ini akan jadi problematik. Maka itu agama jadi dasar tindakan kita kepada orang lain. Karena keyakinan agama punya nilai-nilai mulia, bagaimana bersikap, bertutur kata," katanya.

Kementerian Agama RI melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar Kemah Pemuda Lintas Agama diikuti 400 lebih pemuda dan pemudi dari seluruh Nusantara, berasal dari suku, dan agama berbeda.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016