Bandung (ANTARA News) - Dua orang Anak Baru Gede (ABG) Sri (17) dan Eneng (16) warga Dangdeur Kecamtan Sukasari Kota Bandung, kerasukan makhluk halus yang mengaku bernama Jhoy dan Elli pasangan menir Belanda selama delapan jam sehingga membuat warga Dangdeur Kecamatan Sukasari Kota Bandung geger. Hingga Rabu dini hari pukul 01.00 Sri dan Eneng baru sadar setelah kesurupan sejak Selasa petang sekitar jam 17:30 WIB, kata seorang kerabat Eneng, Endri di Bandung, Rabu. Dikatakan, sepulang dari pasar, tiba-tiba Sri tak sadarkan diri lalu terbangun dengan kedua matanya terbelalak, dan tiba-tiba mengeram. Beberapa saat kemudian kejadian serupa juga dialami Eneng. Warga sekitar geger, karena beberapa orang yang dianggap sebagai "orang bisa" di daerah tersebut ternyata tidak mampu menyembuhkan keduanya yang kesurupan sekitar hampir delapan jam. Saat keduanya kerasukan, katanya, ucapan yang keluar dari mulut Eneng dan Sri selalu dalam bahasa Melayu, dan sesekali diselingi bahasa yang aneh seperti bahasa Belanda. Ia mengatakan bahwa kerabatnya itu tidak biasanya berkata-kata dengan bahasa itu karena kesehariannya mereka berdua selalu menggunakan bahasa Sunda, dan jarang sekali berbahasa Indonesia terlebih mirip bahasa Melayu. Saat kerasukan itu, Sri bersuara seperti seorang laki-laki, dan mengaku bernama Jhoy seorang menir Belanda yang mati karena bunuh diri setelah tidak diperbolehkan menikah dengan Elli oleh kedua orang tuanya, sedangkan Eneng saat kerasukan itu mengaku bernama Elli sebagai pacarnya Jhoy. Dikatakan, saat keduanya kerasukan tenaga keduanya cukup besar, dan meronta-ronta saat dipegang oleh sekitar lima orang warga. Menurut seorang tokoh di daerah tersebut, Abah (60) berdasar ceritera orang tuanya dulu tidak jauh dari tempat itu dahulunya pada zaman penjajahan, terdapat sebuah bangunan tua milik orang berkebangsaan Belanda. "Dulu di dekat pohon bambu itu terdapat bangunan tua, yang kini sudah hancur dan dibangun bangunan baru seperti saat ini, dan berdasar ceritera konon pasangan menir itu meninggal karena bunuh diri," ucapnya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007