New York (ANTARA News) - Saham-saham AS berakhir naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena Wall Street menilai dampak ekonomi setelah Donald Trump dari Partai Republik memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 256,98 poin atau 1,40 persen menjadi ditutup pada 18.589,69. Indeks S&P 500 naik 23,70 poin atau 1,11 persen menjadi berakhir di 2.163,26, dan indeks komposit Nasdaq bertambah 57,58 poin atau 1,11 persen menjadi 5.251,07.

Trump mengalahkan saingannya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dalam pemilihan presiden pada Selasa (8/11).

Clinton, mantan ibu negara dan menteri luar negeri, telah membuat pidato konsesi publik, mengatakan "kita harus menerima hasil ini dan melihat ke masa depan."

Trump menggelar pidato kemenangannya di ballroom Hilton Hotel di tengah kota Manhattan, mengatakan bahwa "Saya akan menjadi presiden untuk semua orang Amerika."

Analis memperkirakan bahwa prospek peningkatan pemotongan pajak dan satu set kebijakan yang secara umum pro-pertumbuhan dari Trump, dibantu dan didukung oleh sapu bersih Republik di kongres, telah meningkatkan sentimen investor.

Di luar negeri, pasar ekuitas Eropa juga menguat secara luas pada Rabu di tengah berita pemilu AS. Indek acuan Jerman, DAX di Bursa Efek Frankfurt, melompat 1,56 persen, sedangkan indeks acuan Inggris FTSE 100 bertambah 1,00 persen.

Di Asia, bursa saham Tokyo jatuh pada Rabu karena investor bergegas untuk membuang saham-saham mereka setelah proyeksi pemilihan umum menunjukkan Trump akan memenangkan pemilihan presiden AS.

Indeks Nikkei-225 anjlok 5,36 persen menjadi 16.251,54 poin, menandai penurunan harian terbesar sejak Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa pada 24 Juni.

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2016