Singapura (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, mendesak kepada Amerika Serikat (AS) meningkatkan hubungan dengan Asia, dan berisiko kalah pengaruh dengan China lantaran AS lebih mencurahkan perhatian ke konflik di Irak dan Afghanistan, demikian Wall Street Journal (WSJ), Rabu. Surat kabar tersebut mengutip pernyataan Lee, yang mengatakan bahwa kendati pun AS memiliki banyak sahabat dan kepentingan-kepentingan strategis di Asia Tenggara, namun China telah meningkatkan pengaruh politik dan ekonominya di kawasan itu dengan meningkatkan hubungan dengan sekutu-sekutu AS, seperti Filipina, Singapura dan Thailand. "Bagi kita penting untuk terus memelihara ini, dan perhatian dipusatkan pada Amerika untuk mengembangkan hubungan dan meningkatkannya," kata Lee dalam wawancara menjelang perundingannya dengan Presiden AS, George W.Bush, di Washington, bulan depan. "China sangat aktif, tekun meningkatkan hubungan mereka dengan Asia Tenggara. Mereka sangat bagus menyangkut hal itu," ujarnya. Lee mengatakan, perhatian AS yang dirasakan berkurang pada kawasan itu dapat berdampak pada kerjasama menghadapi terorisme. "Dalam perang terhadap terorisme, anda memerlukan kemauan politik agar tercipta kerjasama yang riil antara badan-badan keamanan," katanya kepada surat kabar itu. "Anda perlu kerjasama karena kelompok-kelompok teroris pada kenyataannya adalah multinasional dan, jika tidak sulit bagi negara-negara untuk bekerjasama untuk menangani ancaman keamanan itu. Mereka ingin bekerjasama dengan anda, tapi jika ada satu biaya politik, maka itu satu masalah," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007