Beijing (ANTARA News) - Melemahnya ekonomi global yang akan berdampak pula pada melemahnya pertumbuhan ekonomi di Asia dan Pasifik pada tahun ini, membuat China, India, dan Jepang diharapkan mau berbuat sesuatu untuk menjaga kondisi di kawasan itu tetap baik, kata sebuah survei Ekonomi dan Sosial Asia-Pasifik 2007. "Tiga negara besar yang memberikan kontribusi PDB di kawasan Asia-Pasifik sebesar 60 persen dan hampir menyerap 45 persen impor diharapkan bisa memberikan kontribusi yang positif di kawasan itu," demikian dilaporkan China Daily, di Beijing, Kamis. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik pada 2006 tumbuh menjadi 7,9 persen atau naik dari 7,6 persen pada 2005. Tapi pertumbuhan ekonomi kawasan itu diperkirakan akan turun menjadi hanya 7,4 persen pada 2007. Menurunnya pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain disebabkan tidak kondusifnya kondisi ekternal, seperti ekonomi Amerika Serikat dan turunnya kebutuhan barang-barang elektronika di dunia. Sejumlah survei menunjukkan bahwa iklim investasi di China akan terus berkembang, terutama makin sehatnya kondisi investasi di dua kawasan administratif khusus Hong Kong dan Makau. Survei juga mengingatkan kemungkinan adanya sejumlah risiko domestik, seperti kemungkinan adanya kenaikan harga minyak yang tinggi, serta melemahnya kondisi pasar perumahan di Amerika Serikat. Untuk memastikan dalam jangka menengah perekonomian Asia Pasifik tumbuh baik, survei menyarankan agar perekonomian Asia terus memonitor menjaga kurs mata uang dan mendorong permintaan domestik melalui investasi swasta. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007