Semarang (ANTARA News) - Badan Usaha Logistik (Bulog) berencana mendirikan anak perusahaan (subsidiary) untuk menjalankan kegiatan komersial di lembaga yang berbadan hukum Perusahaan Umum (Perum) tersebut, kata Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar. "Kita sedang dalam proses untuk membentuk `subsidiary` atau anak perusahaan agar kegiatan yang berbau komersial dapat dilaksanakan secara eksklusif sehingga tidak bercampur dengan fungsi pelayanan umum Bulog," katanya dalam pembukaan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bulog tentang Optimalisasi Pengadaan Gabah Beras Dalam Negeri 2007 di Semarang, Kamis. Namun, Mustafa juga menegaskan bahwa Bulog akan selalu mendahulukan fungsi pelayanan umum kepada publik sebagai tugas utamanya. "Kita akan tetap fokus semaksimal mungkin kepada fungsi pelayanan umum, yang salah satunya adalah memberikan perlindungan harga jual gabah dan beras petani," ujar dia. Ia memaparkan, Bulog wajib untuk membeli gabah bila harganya berada di bawah HPP yang telah ditetapkan, tetapi lembaga tersebut tidak akan memaksakan diri untuk membeli gabah yang harganya di atas HPP. "Alhamdulillah, kalau sekiranya ada badan swasta atau pihak lain yang mampu untuk membeli gabah dengan harga di atas HPP," katanya. Mengenai keinginan dari sejumlah pemerintah daerah untuk membeli dan menstok bahan pangannya sendiri, Mustafa sangat mendukung akan pelaksanaan hal tersebut. Bahkan, ia mempersilahkan bila pemerintah daerah berkeinginan untuk menggunakan gudang Bulog yang masih belum terisi sebagai tempat untuk stok tersebut. Ia memaparkan, fungsi pelayanan umum Bulog selain memberikan perlindungan harga jual gabah adalah menstabilkan harga dan menjamin stok untuk keamanan nasional. "Itulah fungsi pelayanan umum yang harus dicamkan oleh Bulog dan dipahami oleh semua `stakeholder` kita," ujar dia. Menurut Mustafa, hubungan antara Bulog dan para `stakeholder` kini berjalan dengan sangat baik, misalnya dengan Departemen Pertanian (Deptan) yang diibaratkannya bagaikan dua sisi dalam sekeping mata uang dengan Bulog. Rakornis di Semarang tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Ali Mufiz dan Dirjen Tanaman Pangan Deptan Sutarto Ali Muso. Terdapat pula demonstrasi yang berlangsung damai oleh sekitar 20 orang dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Semarang. Tuntutan mereka agar HPP dinaikkan dan agar Bulog segera melakukan pembelian langsung gabah dan beras kepada petani diterima secara langsung oleh Dirut Perum Bulog Mustafa Abubakar.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007