Surabaya (ANTARA News) - Obligasi PT Bank Danamon Indonesia Tbk senilai Rp1,5 triliun akan dicatatkan (listing) dan dapat diperdagangkan melalui Bursa Efek Surabaya (BES) dan atau dilaporkan perdagangannya melalui sarana yang disediakan BES mulai 20 April 2007. Kadiv Perdagangan Surat Utang BES, Erna Dewayani, Kamis, menyebutkan obligasi yang dicatatkan tersebut terdiri Obligasi I Bank Danamon Tahun 2007 Seri A senilai Rp250 miliar dan Seri B Rp1,25 triliun. Obligasi I Bank Danamon Tahun 2007 Seri A menggunakan Kode Obligasi BDMN01A dan Kode ISIN IDA0000322A0, sedangkan tingkat bunga tetap sebesar 9,40 persen. Obligasi I Bank Danamon Tahun 2007 Seri B menggunakan Kode Obligasi BDMN01B, Kode ISIN IDA0000322B8 dan tingkat bunga tetap 10,60 persen. Sementara Obligasi I Bank Danamon Tahun 2007 Seri A akan jatuh tempo pada 19 April 2010, sementara Obligasi I Bank Danamon Tahun 2007 Seri B pada 19 April 2012. Erna mengemukakan obligasi tersebut diterbitkan dalam bentuk sertifikat jumbo obligasi dan didaftarkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam penitipan kolektif di KSEI. Hasil pemeringkatan dari PT Pefindo atas Obligasi tersebut adalah idAA- (Double A Minus;Stable O utlook). Obligasi tersebut tidak dijamin dengan jaminan khusus, akan tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan emiten, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang -Undang Hukum Perdata Indonesia. Emiten dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh obligasi sebagai pelunasan, maupun untuk disimpan, dengan ketentuan bahwa hal tersebut hanya dapat dilaksanakan setelah ulang tahun pertama sejak tanggal emisi. Rencana "buy back" diumumkan selambat-lambatnya dua hari kerja sebelum tanggal permulaan penawaran buy back. Selambat-lambatnya dua hari kerja sejak dilakukannya "buy back", emiten wajib mengumumkan perihal "buy back" tersebut, pada satu surat kabar berbahasa Indonesia berperedaran nasional.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007