Jakarta (ANTARA News) - Muhammadiyah tetap mendukung penuh integritas teritorial Maroko, seiring adanya gerakan separatisme yang ingin memisahkan diri dari negara itu di Regional Sahara Barat sejak 1974. "Kami memberikan dukungan bagi adanya integritas teritorial dari Maroko sebagai sebuah negara Islam, dan tidak menghendaki adanya gerakan pemisahan diri separatisme," kata Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, seusai menemui Duta Besar (Dubes) Maroko untuk Indonesia, Abdurrahman Al Idrise Alami, di Jakarta, Kamis. Oleh karena itu, kata dia, Muhammadiyah menghargai proposal Pemerintah Maroko kepada Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang meminta dapat diselesaikannya permasalahan itu melalui perundingan secara damai. Apalagi, ia menilai, mayoritas penduduk negara itu atau hampir seratus persen beragama Islam. "Hingga permasalahan di negara itu dapat diselesaikan dengan ukhuwah Islami," katanya. Ia juga mengharapkan, Pemerintah Indonesia dan DPR RI bisa memahami sekaligus memperjuangkan sikap mendukung integritas dari negara Maroko itu, sebagaimana Indonesia yang tidak menginginkan adanya separatisme. "Tentunya, kami bersimpati dengan kondisi di Maroko ini, kami memberikan dukungan bagi adanya integritas teritorial negara tersebut," ujarnya. Sementara itu, Abdurrahman Al Idrise Alami, menyatakan bahwa Maroko berharap adanya dukungan dari pemerintah Indonesia mengenai penanganan gerakan separatisme, karena Indonesia merupakan anggota dari Dewan Keamanan (DK) PBB. "Kami berharap mendapatkan dukungan dari Indonesia untuk menyelesaikan permasalahan di Maroko itu," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007