Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengajak pelaku industri nasional untuk mendukung program pemerintah, yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) guna membangun kualitas hidup manusia Indonesia yang sehat dan sejahtera.

“Germas diprakarsai oleh Bapak Presiden Joko Widodo dalam rangka penguatan paradigma pembangunan kesehatan,” kata Airlangga lewat keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga mewakili Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada acara Pencanangan Germas di Kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Airlangga menjelaskan, gerakan nasional ini mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Untuk itu, pelaksanaan Germas memerlukan dukungan, komitmen, dan peran serta baik pemerintah maupun swasta dalam memasyarakatkan paradigma sehat.

“Implementasinya dapat dilakukan, seperti melalui gerakan minum susu pada anak usia sekolah dan gerakan makan ikan,” tuturnya.

Hal ini bisa didukung oleh industri dalam negeri dengan menjalankan program corporate social responsibility (CSR) di bidang kesehatan dan pendidikan.

Terkait hal tersebut, Kementerian Perindustrian juga akan mendorong pengembangan industri olahan susu dan ikan.

Airlangga menyebut, salah satu industri olahan susu yang sudah terintegrasi terletak di Malang, Jawa Timur.

"Namun, secara umum kondisinya dari 40 industri pengolahan susu yang sebagian besar ada di Jabodetabek, hanya lima industri yang kebutuhan bahan baku susu segarnya dapat dipenuhi dari peternak sapi kita,” ungkap Airlangga.

Melihat kondisi tersebut, Ia menilai, masih cukup besar potensi untuk mendorong peningkatan produksi susu segar dari peternak sapi perah di dalam negeri. ”Apalagi di wilayah Bogor ini, lokasinya cukup strategis. Silahkan berlomba-lomba untuk mengembangkan sekaligus meningkatkan program kemitraan antara industri dengan peternak,” tuturnya.

Sementara itu, menurut Airlangga, gerakan makan ikan akan turut mendongkrak pertumbuhan industri perikanan nasional, di mana Bogor merupakan salah satu pemasok unagi atau belut, yang juga menjadi potensi.

Saat ini, konsumsi ikan di Indonesia hanya 11 kg perkapita per tahun, sedangkan Malaysia mencapai 20 kg per kapita per tahun.

"Salah satu yang kami dorong adalah pengembangan industri tradisional yang menciptakan permintaan terhadap sektor perikanan di dalam negeri. Untuk itu, konsumsi ikan secara nasional perlu ditingkatkan," paparnya.

Kemudian, Airlangga juga mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat dengan melakukan langkah kecil melalui perubahan pola hidup yang lebih sehat, seperti menjaga kebersihan rumah, cuci tangan sebelum makan, ketersediaan air bersih, makan sayur, olahraga, dan tidur yang cukup. “Langkah tersebut akan berdampak luar biasa bagi keluarga kita dalam jangka panjang,” ujarnya.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016