Timika (ANTARA News) - Pertemuan antara "Tongoi Papua" dan pihak managemen PT Freeport yang langsung dipimpin presiden direkturnya, Armando Mahler, Kamis, dan dihadiri anggota DPRD Mimika belum menghasilkan kata sepakat. Wartawan ANTARA News dari Timika, Kamis malam, melaporkan bahwa pertemuan tertutup yang berlangsung di kantor milik PT.Freeport di Kuala Kencana sejak pukul 11.00 hingga 23.00 WIT itu dijadwalkan dilanjutkan Jumat dengan melakukan teleconference antara Timika-New Orleans, Amerika Serikat, dengan menghadirkan James Moffett, pemilik saham terbesar. Salah seorang delegasi "Tongoi Papua" Kilas Natkime mengakui, karena tidak ada putusan maka pertemuan akan dilanjutkan Jumat (20/4). "Namun bila pada pertemuan besok pihak Moffett tidak memenuhi tuntutan para pendemo maka kami akan menutup kegiatan operasional PT.Freeport," tegasnya seraya menambahkan, "Moffet boleh punya uang tapi kami yang punya gunung". Menurutnya, walaupun demikian pihaknya yakin besok akan dicapai kata sepakat sehingga diharapkan para karyawan tetap hadir. Para pendemo yang kumpul sejak Kmais pagi itu sempat diguyur hujan setelah mendengar penjelasan dari Tongoi kemudian membubarkan diri dengan tertib. Sementara itu juru bicara PT Freeport Mindo Pangaribuan secara terpisah kepada ANTARA News membantah kalau pertemuan itu "dead lock" (buntu), melainkan ditunda untuk dilanjutkan Jumat (20/4). "Memang belum ada kesepakatan antara pihak managemen dengan Tongoi dalam pertemuan yang juga dihadiri DPRD Mimika, namun akan dilanjutkan besok," tegas Mindo. Ketika ditanya apakah ada penurunan produksi di pabrik penghasil konsentrat, juru bicara PT.Freeport itu tidak mengakuinya dan mengatakan produksi tetap jalan demikian pula dengan kegiatan pengapalan. "Kegiatan operasional baik di Tembagapura maupun di pelabuhan tetap berlangsung," tegas Mindo Pangaribuan.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007