Tokyo (ANTARA News) - Bos pabrik Jepang, Takahiro Yagihara, tidak dapat menutupi perasaan campur aduknya mengenai Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Saat dirisaukan kampanye Trump yang membangkitkan kemungkinan Jepang memiliki senjata nuklir, Yagihara melihat lonjakan penjualan topeng karet miliarder New York tersebut di pabriknya yang ada di prefektur Saitama.

Lebih dari 600 topeng yang menunjukkan Trump dengan alis berkerut dan mulut terbuka telah dijual sejak Oktober lalu oleh pabrik yang terletak di bagian barat Tokyo tersebut, dengan penjualan November berada di "jalur yang tepat" dan staf yang kelelahan untuk memenuhi pesanan, kata Yagihara.

"Saya tidak berpikir siapapun menyangka Trump akan menang. Sayapun merasa berkonflik tentang kemenanganya," kata Yagihara.

"Topeng Trump menjual. Tapi sekali lagi, kepresidenan Trump bukan berita yang benar-benar baik untuk Jepang, jadi saya sudah berkonflik antara dua ide tersebut," ucapnya.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menggambarkan Trump sebagai "pemimpin yang dapat dipercaya" setelah pertemuan di New York pekan lalu, mengikuti kemenangan pemilu Trump atas kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton, awal bulan ini.

Langkah tersebut menjadi sedikit cara untuk meredakan kekhawatiran di kalangan pemimpin-pemimpin Jepang atas maestro real estate berusia 70 tahun yang mengatakan dia ingin sekutu seperti Jepang "membayar lebih" untuk memelihara pasukan AS di tanahnya.

Yagihara, yang pabriknya juga membuat topeng Abe, Clinton, dan Barack Obama, mengatakan topeng buatan tangan Trump bisa berguna untuk Banenkai, atau pesta akhir tahun, di mana para pekerja mempertunjukan sandiwara komedi.

"Saya berharap banyak komentar Trump akan digunakan dalam lelucon ringan (sambil mengenakan topeng)," katanya.

Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016