Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Zainudin Amali mengatakan Setya Novanto berpotensi menolak untuk kembali menjabat Ketua DPR RI karena usulan itu muncul dari partai.

"Itu kan bukan keinginan Setya Novanto sendiri (diusulkan menjadi Ketua DPR lagi). Kemungkinan itu juga ada. Kalau ternyata tidak bersedia, itu lain soal," katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa.

Amali mengatakan, jika memang menolak keputusan DPP Partai Golkar itu, Novanto harus memberikan penjelasan di hadapan rapat pleno.

"Beliau akan diminta tanggapannya di hadapan pleno kembali. Sejauh ini saya belum bertemu beliau," kata anggota Komisi I DPR RI itu.

Selain itu, Amali menampik adanya intervensi pihak luar terhadap keputusan itu, mengingat Setya Novanto sempat bertemu Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

"Saya meyakinkan dan memastikan sama sekali tidak ada campur tangan apalagi intevensi dari pihak manapun, jadi ini murni urusan internal Partai Golkar dan tadi Presiden sudah menegaskan bahwa itu menjadi urusan Golkar dan DPR RI," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Golongan Karya kembali mewacanakan untuk mengembalikan kursi Ketua DPR RI kepada Setya Novanto yang telah diputuskan lewat rapat pleno DPP Partai Golkar pada Senin malam (21/11).

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2016