Makau (ANTARA News) - Presiden Federasi Sepak Bola Asia (AFC) mengaku bahwa organisasi yang dipimpinnya membuat kesalahan dengan mengijinkan empat negara menjadi tuan rumah bersama perhelatan Piala Asia tahun ini. "Kami mengalami masalah dengan empat negara sebagai tuan rumah," kata Mohamed bin Hammam kepada Reuters, Kamis. "Penyelenggaraannya melibatkan banyak pemasaran dan banyak energi. Anda mendapat suatu hal dari satu pemerintah, tetapi tidak dari pemerintah lain. Banyak dari mereka yang masih amatir, sulit berkomitmen dengan asosiasi sepak bola di negaranya, mungkin cuma satu jam per hari. Kami harus memiliki komitmen." Ia menambahkan: "Jika satu negara memenuhi kewajibannya dan yang lain tidak, maka hal itu tidak baik bagi kami." Pagelaran Piala Asia pada 7-29 Juli akan digelar bersama oleh Vietnam, Thailand, Indonesia serta Malaysia dan AFC tidak lagi merahasiakan ketidakpuasan mereka atas beberapa negara yang menjadi tuan rumah bersama. Thailand hampir kehilangan hak mereka menjadi tuan rumah setelah berulang kali gagal memenuhi tenggat waktu untuk memperbaiki kondisi stadion. Sedangkan Malaysia diharapkan lebih memfokuskan perhatian mereka ke Piala Asia daripada kunjungan klub Inggris Manchester United pada Juli. Hammam mengatakan, keputusan untuk mengijinkan empat negara itu lebih disebabkan karena ingin memberi kesempatan kepada penggemar untuk melihat aksi terbaik tim Asia. "Pada awalnya, kami sangat idealis," katanya. "Kami ingin memberi kesempatan kepada semua pihak untuk menjadi tuan rumah event ini dan memberi kesempatan bagi penggemar untuk menikmati turnamen ini. "Satu negara lebih siap menyediakan logistik. Berurusan dengan organisasi nasional dan satu pemerintah, seperi berurusan dengan satu pikiran." Rotasi Hammam, yang tahu lalu memenangi periode kedua menjadi Presiden AFC mengatakan, induk olahraga tersebut akan meninjau ulang keputusannya untuk merotasi turnamen antara empat zona di Asia yang disebut Asia Barat, Asia Tengah dan Selatan, Asia Timur dan ASEAN. Kandidat yang ingin menggelar turnamen itu pada 2011 tidak akan diberikan kepada Asia Barat atau Asia Tengah/Selatan, yang juga tidak memperbolehkan pendatang baru Australia mengajukan penawaran. India, Qatar dan Iran sejauh ini mengajukan lamaran resmi untuk menjadi tuan rumah. "Kami memulai kompetisi ini dengan dasar rotasi, tetapi ini tidak akan membantu kompetisi," katanya. "Hal ini berarti hanya sedikit negara yang akan tertarik menjadi tuan rumah. "Sejauh ini, saya menerima dukungan untuk melakukan amandemen dengan hanya memiliki dua zona, tetapi mereka (anggota komisi eksekutif) bersiap untuk membuka tawaran kepada seluruh negara di semua zona." AFC akan mengumumkan nama tuan rumah Piala Asia 2011 pada 28 Juli, sehari sebelum final tahun ini di Jakarta. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2007