Banda Aceh (ANTARA News) - Puluhan Desa di wilayah Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya kembali dilanda banjir menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan itu selama tiga hari terakhir. Salah seorang tokoh masyarakat Aceh Jaya, Hasbuh Maidas yang dihubungi di Calang, Jumat, menyebutkan, bencana banjir susulan itu terjadi akibat meluapnya Krueng (sungai-red) Teunom setelah tanggul pengaman jebol saat tsunami 26 Desember 2004 lalu. Sejak jebolnya tanggul pengaman Krueng Teunom sepanjang sekitar tiga kilometer itu sebanyak 22 desa yang dihuni lebih 3.500 penduduk disepanjang daerah aliran sungai (DAS) tersebut setiap musim penghujan dilanda banjir. "Hingga memasuki pekan ketiga April 2004 sudah tiga kali dilanda banjir," tambah Hasbuh Maidas. Tokoh masyarakat Aceh Jaya Teunom tersebut menyebutkan, daerah yang setiap musim penghujan berlangganan dengan banjir itu antara lain Desa Pasi Tulak Bala, Kampung Baro, Pasi Berawang, Rambong Payong, Blang Baro, Pulau Tinggi dan Teupin Ara. Selain desa tersebut yang setiap musim hujan dilanda banjir juga terdapat desa lainnya seperti Paya Baro, Pasi Timon, Tanoh Ano, Alue Ambong, Padang Kleng dan Desa Panton, namun tidak ada bangunan rumah penduduk yang rusak. "Banjir yang melanda desa tersebut tidak mempengaruhi kelancaran transportasi darat dari dan ke Calang, ibu kota Aceh Jaya-Meulaboh, ibukota Aceh Barat," tambahnya. Menurut Hasbuh, awal tahun 2007 , tim dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias telah meninjau tanggul Krueng Teunom yang jebol saat bencana tsunami 26 Desember 2004, namun sampai hari ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki. Akibat banjir tersebut maka kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah tersebut terganggu karena genangan air pada titik tertentu telah mencapai diatas 50 CM sehingga mengalami kesulitan mengangkut material bangunan. "Kami masyarakat Teunom sangat mengharapkan agar tanggul pengamanan Krueng Teunom segera diperbaiki, guna menyelamatkan puluhan desa disepanjang DAS Teunmo dari langganan banjir," demikian Hasbuh Maidas.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007