Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mencari penjamin emisi saham (underwritter) yang memberi keuntungan terbesar dalam divestasi PT Bank BNI. "Kriteria yang paling dilihat oleh Kementerian BUMN adalah siapa yang memberi gain terbesar, cost adalah pertimbangan kedua," kata Sekretaris Menneg BUMN, M Said Didu di Jakarta, Jumat. Ia menyebutkan, saat ini pihaknya sedang mengevaluasi semua hal terkait dengan masalah itu sehingga belum bisa disampaikan siapa saja yang akan menjadi underwriter divestasi BNI. Ketika ditanya berapa gain yang ingin didapatkan pemerintah dari divestasi BNI, Said Didu menyatakan, itu merupakan rahasia yang tidak dapat disampaikan. "Kalau disampaikan, nanti minimal semua yang menyampaikan penawaran," katanya. Ia menyebutkan, pemerintah akan mempertimbangkan agar pelepasan saham BNI tidak bersamaan dengan divestasi BUMN lainnya. "Kita juga harua melihat ketersediaan uang di pasar bagaimana sehingga juga diperoleh harga yang bagus," katanya. Pemerintah merecanakan mendivestasi saham BNI sebanyak 30 persen. Rencana tersebut diharapkan dapat terlaksana pada semester II 2007.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007