Manado (ANTARA News) - Terjadinya ledakan sebuah bom rakitan di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) pada Rabu (18/4), sehingga dua orang harus dirawat di Rumah Sakit Bethesda Tomohon, tidak terkait teroris. Kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut, hasil sementara penyelidikan bahwa ledakan itu tidak terkait dengan jaringan teroris, kata Kabid Humas Polda Sulut, AKBP Benny Bela, kepada wartawan di Manado, Jumat. Menurut Bela, bom rakitan yang berupa serbuk mercun dan diisi dalam botol, dibuat oleh masyarakat yang digunakan untuk menakuti hewan seperti monyet di hutan. Pengusut ledakan tersebut, telah diturunkan tim dari Polres Bolmong di Tempat kejadian Perkara (TKP), katanya, sambil menambahkan, ledakan bom rakitan itu tidak ada indikasi jaringan teroris. Meledaknya bom rakitan tersebut telah membuat ayah dan anak, Amma Paputungan dan Ridwan Paputungan, harus dilarikan kerumah sakit Bethesda Tomohon karena mengalami luka parah. Tangan kanan dari Ama Paputungan mengalami putus, wajah dan badan luka cukup serius, sementara Ridwan Paputungan luka dibagian tangan serta kepala. Kedua korban itu harus mendapatkan perawatan secara insentif. Menurut Kapolres Bomong, Kombes Yadi Suryadinata, diduga bahan peledak tersebut dirakit sendiri oleh korban, menggunakan bahan seperti membuat mercun yang diisi didalam botol.(*)

Pewarta: anton
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007